Itulah sebabnya jajaran pelatih ingin produktivitas di barisan depan lebih diperkuat. Sebab bisa saja selisih gol akan jadi penentu posisi di klasemen akhir nanti. Memang barisan belakang pun akan terus diperkuat agar tak banyak kebobolan. Namun para penyerang jelas jadi sasaran utama untuk dibenahi. Sebab tanpa mencetak gol, satu tim jelas tak akan bisa mencetak kemenangan dalam setiap pertandingan. Dan atas dasar itu pula tim pelatih kemarin menggenjot para para depan dan gelandang agar bisa lebih memaksimalkan peluang di mulut gawang.
Asisten pelatih Ahmad Amiruddin mengaku, di latihan pelatih kepala Mario Gomez memang menginginkan para pemain depan lebih “lapar” mencetak gol dan memperbanyak pergerakan agar peluang di depan gawang juga lebih banyak tercipta.
"Kami terus merangsang pemain agar bisa tajam di daerah pertahanan lawan. Jadi kami drill mereka dengan latihan finishing. Harapannya ini bisa berimbas pada ketajaman pemain saat pertandingan. Tak hanya melawan Persebaya, tetapi tim lain yang akan kami hadapi di sisa kompetisi ini," ujar Amir, sapaan akrabnya.
Tidak adanya nama Lerby Eliandri di barisan tim Borneo FC saat ini, sedikit banyaknya memengaruhi kekuatan di lini depan. Nama Matias Conti sebagai legiun asing paling diharapkan. Namun belakangan diperoleh kabar, Conti belum sembuh 100 persen dari cederanya. Satu pemain yang benar-benar berposisi sebagai striker hanya tinggal Ulul Azmi. Pemain dari Borneo FC U-20 ini jelas belum terlalu matang bermain. Namun tim pelatih akan berharap banyak pada Ulul, jika Conti tak bisa dimainkan.
"Sekarang hanya ada Ulul Azmi sebagai striker. Namun kami masih terus memantau kondisi Matias Conti. Kami tidak bisa pastikan sekarang seperti apa. Nanti akan kami lihat kesiapannya sampai latihan terakhir di GBT," ujar Amir lagi.
“Kami sih berharap pemain terus termotivasi untuk meneruskan hasil bagus selama ini,” katanya mengakhiri. (AR)