"Kami mendukung sekali jika memang ada agenda pra-musim, jadi ini bisa dijadikan sarana mengukur sejauh mana kekuatan tim sebelum akhirnya benar-benar terjun dikompetisi ISL," tutur Dandri Dauri, manager tim PBFC.
Dijelaskan Dandri, saat ini persiapan timnya sudah berada dalam titik ideal untuk berkompetisi. Namun, soal formula apa yang akan diterapkan pelatih dengan perubahan jadwal kickoff, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Arcan Iurie.
"Soal teknis dilapangan kami tidak ikut campur, biarkan saja pelatih menentukan programnya, seperti apa nanti, kami tetap akan mendukung selagi itu untuk kebaikkan klub," tutur DD, sapaan akrabnya.
DD pun tak mempermasalahkan Arcan Iurie jika dalam latihan perdana usai libur, Rabu sore (25/2), program latihan kembali dimulai dari tahap awal. "Sepenuhnya wewenang pelatih, jika memang dari nol lagi, tidak masalah, yang jelas programnya jelas," katanya.
Disisi lain, PBFC sejak Sabtu lalu meliburkan skuad Pesut Etam dari program latihan yang sudah diagendakan. Mundurnya jadwal kompetisi menjadi alasannya. Namun, meski memberikan jatah libur, Oktovianus Maniani dan kawan-kawan tetap dituntut menjaga kebugaran setiap pemain.
Bahkan penggawa Pesut Etam harus siap-siap didenda sesuai kesepakatan pemain, pelatih dan manajemen sebelum libur. "Yang terlambat datang atau tidak ikut latihan pada Rabu sore potong gaji Rp 5 juta, berat badan naik 1 kilo denda Rp 1 juta, itu kesepakatannya," pungkas DD. (Pace)