
10 Pemain Borneo FC Tahan Imbang PSS
Pada pekan ke-4 BRI Liga 1 24/25, Borneo FC Samarinda meraih hasil imbang 1-1 melawan PSS Sleman di Stadion Manahan Solo. Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra dan pemain Dandy Sonriza memberikan tanggapan setelah pertandingan tersebut.
Pieter Huistra mengungkapkan bahwa timnya menunjukkan dominasi selama 20 menit pertama pertandingan dan berhasil mengendalikan jalannya laga. Namun, kartu merah yang diterima mengubah dinamika pertandingan secara signifikan. Pieter Huistra menilai keputusan untuk memasukkan kiper baru dan melepas bek kiri adalah langkah berani yang akhirnya membawa hasil positif, meskipun tim hanya mendapatkan satu poin.
“Di babak kedua, kami menguasai permainan dan menciptakan beberapa peluang besar. Sayangnya, gol bunuh diri yang kami cetak menghalangi kami untuk meraih tiga poin. Kadang-kadang, ketidakberuntungan memang bisa terjadi. Meskipun bermain dengan 10 pemain, performa kami patut diapresiasi,” jelas Pieter Huistra.
Mengenai kesalahan yang dibuat oleh Nadeo Argawinata, Huistra mengakui adanya kesalahan dari kiper tersebut namun berharap hal ini bukan akibat dari kelelahan setelah tampil di tim nasional. Ia juga menekankan pentingnya fokus pada cara tim bermain daripada hanya sekadar hasil akhir.
Pieter Huistra memberikan pujian khusus kepada Peralta, yang terpilih sebagai Man of the Match. Peralta, yang tampil di berbagai posisi sepanjang pertandingan, menunjukkan ketahanan dan kualitas yang tinggi. “Peralta tampil sangat fleksibel dan kuat. Meskipun harus berganti posisi beberapa kali, performanya tetap konsisten dan membuktikan kualitasnya sebagai pemain kunci bagi kami,” kata Pieter Huistra.
Sementara itu Dandy Sonriza mengucap rasa syukurnya atas hasil imbang ini."Kami bersyukur bisa membawa pulang satu poin dari Sleman. Walaupun kartu merah di babak pertama memengaruhi hasil akhir, kami rasa ini adalah hasil yang terbaik bagi Borneo FC.”