Karir Sultan Samma Berlanjut Sebagai Staf Kepelatihan Borneo FC

Sepak bola Kaltim, khususnya Samarinda kembali akan kehilangan salah satu talenta terbaik yang dimiliki. Sosok yang patut menjadi acuan dan motivasi pesepakbola muda di daerah, bahwa kesempatan dan peluang untuk menjadi profesional terbuka lebar selama dibarengi dengan kesungguhan.

Sultan Samma, layak dijadikan panutan bagi pesepakbola muda Kota Tepian, dengan segala upaya dan perjuangannya hingga bisa menjadi pemain profesional. Pemain kelahiran Samarinda, 13 April 1986 ini mengawali karir juniornya di Persisam Putra Samarinda pada tahun 2000 hingga 2007 silam. Ia juga menjadi bagian skuad PON Kaltim yang berhasil meraih perunggu di tahun 2008 lalu.

Dengan kemampuan yang dimiliki, membuat Sultan juga menjadi bagian dari skuad Merah Putih di SEA Games 2009. Selanjutnya ia digaet oleh Persiba Balikpapan. Setelah itu ia bergabung dengan Sriwijaya FC, Gresik United dan Bali United, sebelum balik kandang ke Borneo FC pada 2015 silam.

Kembali ke kampung halaman dan memperkuat klub kebanggaan warga Samarinda ini turut mencuatkan mimpi, nantinya Pesut Etam bisa diperkuat putra-putra asli daerah.

“Tetap semangat berlatih, dengan kehadiran Borneo FC seharusnya bisa menjadi motivasi pesepakbola Kaltim untuk bisa bermain di level profesional,” ucap Sultan saat dihubungi Minggu (18/6) sore kemarin.

Ya, Sultan bisa dipastikan akan gantung sepatu di tahun ini. Cedera panjang yang dideritanya, sehingga hanya sempat satu kali bermain di musim kompetisi 2022/2023, sepertinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusannya untuk pensiun. Hal ini dipertegas oleh unggahan klub Borneo FC yang akan menjadikan duel uji coba dengan Persijap Jepara, sebagai laga perpisahan buat pemain bernomor punggung 22 tersebut.

Meski begitu Sultan memastikan akan tetap berada di olahraga yang membesarkan namanya tersebut. Itu ditunjukkannya saat ia menjadi salah satu peserta dalam kursus kepelatihan yang digelar Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim beberapa minggu lalu. Bahkan ia mendapat support penuh dari manajemen klub dan rekan-rekannya untuk bisa meneruskan karirnya sebagai pelatih.

Saat ditanya akan kemana setelah pensiun, Sultan pun memastikan tetap berada di Borneo FC. Ternyata dukungan yang didapat untuk mengikuti lisensi kepelatihan, membuat Pesut Etam tetap akan menggunakan jasanya sebagai salah satu staf pelatih.

“Saya diminta juga oleh klub untuk membantu di tim pelatih,” jawab Sultan singkat. Potensi Sultan menjadi seorang juru racik strategi juga diakui oleh instruktur pelatihnya, Iwan Setiawan. Hal itu dikatakan Iwan dalam laga uji coba tim seleksi pra PON Kaltim yang dibesutnya kala menghadapi Borneo FC beberapa waktu lalu.

“Sultan Samma itu punya potensi menjadi pelatih hebat. Ia excellent,” ucap Iwan saat itu. Tentu menarik untuk menunggu kiprah Sultan sebagai seorang pelatih.