Mental yang Terpenting

Pelan-pelan Borneo FC mulai membayar kritik kepada mereka terkait penampilan di Liga 1 musim ini. Ya, di awal musim beberapa sorotan ditujukan kepada anak-anak Pesut Etam atas penampilannya yang tak konsisten, terutama saat main di kandang lawan. Namun kemenangan atas Bhayangkara FC dan Madura United, menghapus semua kritikan yang diberikan kepada tim asuhan Pieter Huistra tersebut. 

“Kami tahu awalnya kami disebut hanya jago kandang. Sebab kebanyakan hasil tiga angka kami didapatkan saat main di Stadion Segiri,” ujar Dandri Dauri, manajer tim. 

Namun pembuktian sudah diperlihatkan meski kompetisi masih terasa panjang saat ini. Artinya kata Dandri, perlu konsistensi lebih kuat dalam bermain untuk meneruskan hasil positif di kandang lawan. Mental bertanding yang bagus disebutnya menjadi kunci meraih angka di kandang lawan. Dikatakan Dandri, dirinya selalu memberikan motivasi agar mental bertanding Stefano Lilipaly dan kawan-kawan bisa terus “terbakar” saat akan bertanding, baik di kandang terlebih main di rumah lawan.

Namun satu hal lagi perlu dibuktikan para pemain saat ini, yakni bermain lebih spartan terutama saat menghadapi tim yang sebenarnya berada di bawah level Borneo FC. Dalam beberapa pertandingan baik kandang maupun tandang, salah satu “penyakit” yang kerap muncul di Borneo FC adalah, bermain jauh dari harapan ketika bertemu lawan yang tak begitu mentereng dalam komposisi pemain. Di kandang, Borneo FC harus kerja ekstra keras saat mengalahkan Persikabo 1973, Persita Tagerang dan PSS Sleman. Namun saat bertemu tim kuat, permainan apik diperlihatkan seperti melawan Bali United, Persija dan PSM Makassar.

“Tim ini pelan-pelan akan mengamputasi “kebiasan” tak bagus tersebut. Seperti saya katakan tadi, kuncinya adalah di mental bertanding. Saya tak segan-segan menegur, meminta pelatih tak memainkan bahkan bisa saja meminjamkan pemain yang ada, jika mental bertanding mereka tak bagus,” tegas Dandri.

Meski demikian, ia memastikan ketegasan tersebut ia bungkus dalam satu kekeluargaan, kebersamaan dan kepatuhan. Artinya pemain harus membangun motivasi dalam dirinya sendiri untuk tampil dengan motivasi dan mental yang bagus.

“Insya Allah melawan Arema FC, kami tak akan memandang enteng lawan. Kami tahu posisi mereka sedang tak bagus, tapi bukan berarti kami menganggap enteng mereka,” tegasnya.