Sudah Terbiasa dengan Jadwal Mundur

Kembali diundurnya kompetisi Liga 1 oleh Menpora Zainudin Amali, ditanggapi beragam oleh beberapa klub. Untuk tim asal Jawa, mundurnya kompetisi selama sepekan jelas sangat menguntungkan. Sebab adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, membuat banyak klub di Jawa tak bisa menjalani latihan maksimal.

Ini berbeda dengan tim-tim di luar Jawa. Borneo FC salah satunya. Pasalnya sejak beberapa pekan terakhir, anak-anak Pesut Etam terus menjalani latihan untuk menyambut kompetisi. Itulah sebabnya seperti dikatakan Farid Abubakar selaku manajer Borneo FC, pengunduran kompetisi ini sama sekali tak membawa dampak signifikan bagi Sultan Samma dkk.

Selama ini kami tetap latihan untuk kompetisi. Saya pikir diundurnya kick off memang membawa keuntungan, tapi itu untuk tim-tim di Jawa. Kalau kami sih biasa saja, karena sebelumnya kami tetap latihan seperti biasa, ujar Farid.

Menurutnya, jika kompetisi dimainkan pada 20 Agustus seperti jadwal semula maka Borneo FC dipastikan sudah siap. Namun jika diundur sepekan, maka kesiapan akan lebih maksimal.

Intinya kami tak masalah soal diundurnya kompetisi ini untuk kesekian kalinya. Sebab kami sudah siap, tambahnya.

Namun Farid berharap penundaan adalah yang terakhir di musim ini dan tak terulang lagi di musim-musim berikutnya. Sebab hal tersebut sangat merugikan tim dari segala sisi. Tak hanya sisi persiapan, tetapi yang paling terasa adalah finansial tim yang terus tergerus.

Kami sih berharap tak ada lagi penundaan. Sudah cukup kami dan seluruh tim terus merasakan ketidaknyamanan atas penundaan liga. Jadi kami sangat berharap hal tersebut (penundaan) tak lagi terjadi, kata Farid.