
Beri Peraturan Ketat Pada Pemain
Sisa lima pertandingan. Ya, semua kontestan Liga 1 kini menyisakan lima kali laga untuk menuntaskan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini. Pada pekan ke-34 pada 22 Desember mendatang, semua tim akan mengetahui di mana posisi akhir mereka di klasemen. Borneo FC sebagai salah satu tim yang tengah berburu peringkat terbaik di akhir musim, bakal berjuang lebih keras mengingat ketatnya persaingan di papan atas. Peringkat kedua yang ditempati saat ini, bisa dibilang masih aman. Sebab tim-tim lain sebagai pesaing, juga tumbang di pekan ke-29, dimana Borneo FC juga kalah di kandang kala bertemu Persela Lamongan.
Dandri Dauri, manajer tim Borneo FC saat dikonfirmasi mengatakan, di pekan ke-28 saat Borneo FC mendapat berkah dengan kemenangan di kandang PSS Sleman, tak berlanjut di pekan berikutnya. Saya katakan, pekan ke-29 justru jadi musibah bagi kami. Bagaimana tidak, setelah menang tandang kami justru kalah di kandang melawan tim yang tengah berjuang menghindari zona degradasi. Namun masih tetap ada berkah, karena pesaing kami juga mengalami kekalahan, ujar Dandri.
Imbas kekalahan lawan Lamongan bakal membuat tim semakin kerja keras di sisa kompetisi ini. Itulah sebabnya, manajemen akan menerapkan aturan keras pada pemain agar tak lagi bertanding tanpa gairah. Pemain yang dianggap tak siap, dijelaskan Dandri harus siap-siap diparkir. Tak hanya untuk satu atau dua pertandingan, tetapi sampai akhir musim.
Saya katakan kepada pemain usai lawan Persela, jangan hanya berkata siap karena ingin mengejar bonus. Perlihatkan kesiapan itu dengan bermain maksimal, terangnya.
Selama ini jelas Dandri, semua kebutuhan pemain dipenuhi dengan baik oleh manajemen. Bahkan urusan gaji pun tak pernah terlambat. Sekarang kalau mereka bermain seperti tanpa gairah, jangan salahkan manajemen membuat aturan keras di sisa kompetisi ini, terangnya.
Aturan yang akan diberlakukan ujar Dandri bisa beragam bentuknya. Salah satunya adalah pembatasan jam keluar dari mess. Selain itu, telepon genggam pemain pun bisa disita saat akan bertanding. Sebab diakuinya, seluruh pemain kerap terlihat asyik bermain handphone di malam hari, padahal keesokannya mereka harus bertanding.
Harusnya aturan ini tak perlu kami berlakukan, karena mereka semua pemain profesional. Tapi kalau keadaannya seperti ini, mau tak mau aturan keras kami terapkan, tegasnya.
Dandri pun sudah bicara dengan pelatih Mario Gomez, untuk mengistirahatkan pemain yang tak memberi kontribusi maksimal saat ini. Sebab percuma diberi kesempatan, kalau akhirnya tak berefek besar pada permainan tim.
Saya tegaskan ke pelatih, tidak ada pemain bintang apalagi anak emas dalam tim. Mereka boleh dekat dengan pelatih, manajer, manajemen lain bahkan presiden klub. Tapi soal teknis di lapangan semuanya kewenangan pelatih dan saya percaya itu, kata Dandri mengakhiri.
Dandri Dauri, manajer tim Borneo FC saat dikonfirmasi mengatakan, di pekan ke-28 saat Borneo FC mendapat berkah dengan kemenangan di kandang PSS Sleman, tak berlanjut di pekan berikutnya. Saya katakan, pekan ke-29 justru jadi musibah bagi kami. Bagaimana tidak, setelah menang tandang kami justru kalah di kandang melawan tim yang tengah berjuang menghindari zona degradasi. Namun masih tetap ada berkah, karena pesaing kami juga mengalami kekalahan, ujar Dandri.
Imbas kekalahan lawan Lamongan bakal membuat tim semakin kerja keras di sisa kompetisi ini. Itulah sebabnya, manajemen akan menerapkan aturan keras pada pemain agar tak lagi bertanding tanpa gairah. Pemain yang dianggap tak siap, dijelaskan Dandri harus siap-siap diparkir. Tak hanya untuk satu atau dua pertandingan, tetapi sampai akhir musim.
Saya katakan kepada pemain usai lawan Persela, jangan hanya berkata siap karena ingin mengejar bonus. Perlihatkan kesiapan itu dengan bermain maksimal, terangnya.
Selama ini jelas Dandri, semua kebutuhan pemain dipenuhi dengan baik oleh manajemen. Bahkan urusan gaji pun tak pernah terlambat. Sekarang kalau mereka bermain seperti tanpa gairah, jangan salahkan manajemen membuat aturan keras di sisa kompetisi ini, terangnya.
Aturan yang akan diberlakukan ujar Dandri bisa beragam bentuknya. Salah satunya adalah pembatasan jam keluar dari mess. Selain itu, telepon genggam pemain pun bisa disita saat akan bertanding. Sebab diakuinya, seluruh pemain kerap terlihat asyik bermain handphone di malam hari, padahal keesokannya mereka harus bertanding.
Harusnya aturan ini tak perlu kami berlakukan, karena mereka semua pemain profesional. Tapi kalau keadaannya seperti ini, mau tak mau aturan keras kami terapkan, tegasnya.
Dandri pun sudah bicara dengan pelatih Mario Gomez, untuk mengistirahatkan pemain yang tak memberi kontribusi maksimal saat ini. Sebab percuma diberi kesempatan, kalau akhirnya tak berefek besar pada permainan tim.
Saya tegaskan ke pelatih, tidak ada pemain bintang apalagi anak emas dalam tim. Mereka boleh dekat dengan pelatih, manajer, manajemen lain bahkan presiden klub. Tapi soal teknis di lapangan semuanya kewenangan pelatih dan saya percaya itu, kata Dandri mengakhiri.