Di Samarinda, Semua Pertandingan Aman
Banyaknya pertandingan ditunda dalam dua pekan terakhir, imbas tak keluarnya izin keamanan, membuat PSSI akhirnya mengadakan pertemuan manajer di Bali. Inti pembahasan adalah, mencari solusi jika pertandingan memang tak bisa dimainkan di salah satu daerah dengan alasan izin keamanan. Sementara PSSI sendiri dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, tak ingin kompetisi selesai tak tepat waktu.
Dandri Dauri, Manajer Tim Borneo FC terkait pertemuan tersebut mengatakan, ada beberapa poin penting diambil dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah tindakan yang akan diambil jika tuan rumah pertandingan tak bisa menggelar pertandingan sesuai tanggal yang ada.
Jadi tuan rumah harus tetap melaksanakan pertandingan sesuai tanggal yang sudah dikeluarkan PT LIB di kandangnya. Pertandingan dimainkan tanpa penonton, jika memang izin keamanan tak dikeluarkan kepolisian setempat, terang Dandri.
Solusi lain adalah, tuan rumah harus memindahkan pertandingan di luar daerah tanpa mengubah tanggal pertandingan yang sudah ditentukan.
Kalau akhirnya terjadi penundaan 3 hari sebelum pertandingan, maka komisi disiplin (Komdis) PSSI yang akan mengambil sikap. Artinya tim tamu tetap harus datang ke lapangan dan pertandingan dianggap walk over atau WO, di mana tim tamu dinyatakan menang tanpa bertanding
.
Tapi keputusan WO atau tidak nantinya akan menjadi kebijakan komdis. Tim tamu menyerahkan semua kepada komdis. Namun saya pikir 18 tim di Liga 1 sekarang jelas tak mau ada kekalahan atau kemenangan WO. Semua maunya bertanding, jelas Dandri.
Keputusan lain yang diambil adalah, panpel tim harus sudah memastikan pertandingan bisa dimainkan 4 hari jelang laga dilaksanakan. Jika hal itu tak dilakukan dan tim tamu sudah tiba di daerah dimana tuan rumah harus melaksanakan pertandingan, maka segala pembiayaan tim tamu menjadi tanggung jawab tim tuan rumah.
Saat ini hanya beberapa daerah yang bermasalah dengan izin keamanan. Kalau Borneo FC saya pikir tak ada masalah soal izin ini, karena kita mampu menjaga situasi di lapangan dan luar lapangan dengan baik. Apalagi sampai saat ini, tak pernah terjadi keributan saat Borneo FC menjadi tuan rumah, sebutnya.
Dandri Dauri, Manajer Tim Borneo FC terkait pertemuan tersebut mengatakan, ada beberapa poin penting diambil dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah tindakan yang akan diambil jika tuan rumah pertandingan tak bisa menggelar pertandingan sesuai tanggal yang ada.
Jadi tuan rumah harus tetap melaksanakan pertandingan sesuai tanggal yang sudah dikeluarkan PT LIB di kandangnya. Pertandingan dimainkan tanpa penonton, jika memang izin keamanan tak dikeluarkan kepolisian setempat, terang Dandri.
Solusi lain adalah, tuan rumah harus memindahkan pertandingan di luar daerah tanpa mengubah tanggal pertandingan yang sudah ditentukan.
Kalau akhirnya terjadi penundaan 3 hari sebelum pertandingan, maka komisi disiplin (Komdis) PSSI yang akan mengambil sikap. Artinya tim tamu tetap harus datang ke lapangan dan pertandingan dianggap walk over atau WO, di mana tim tamu dinyatakan menang tanpa bertanding
.
Tapi keputusan WO atau tidak nantinya akan menjadi kebijakan komdis. Tim tamu menyerahkan semua kepada komdis. Namun saya pikir 18 tim di Liga 1 sekarang jelas tak mau ada kekalahan atau kemenangan WO. Semua maunya bertanding, jelas Dandri.
Keputusan lain yang diambil adalah, panpel tim harus sudah memastikan pertandingan bisa dimainkan 4 hari jelang laga dilaksanakan. Jika hal itu tak dilakukan dan tim tamu sudah tiba di daerah dimana tuan rumah harus melaksanakan pertandingan, maka segala pembiayaan tim tamu menjadi tanggung jawab tim tuan rumah.
Saat ini hanya beberapa daerah yang bermasalah dengan izin keamanan. Kalau Borneo FC saya pikir tak ada masalah soal izin ini, karena kita mampu menjaga situasi di lapangan dan luar lapangan dengan baik. Apalagi sampai saat ini, tak pernah terjadi keributan saat Borneo FC menjadi tuan rumah, sebutnya.