Terens: Saya Hanya Ingin Bermain Untuk Borneo FC
Nama Terens Puhiri menjadi pemain paling dirindukan suporternya yang tergabung dalam Pusamania musim lalu. Pasalnya nama Terens sempat meroket bersama Borneo FC sampai akhirnya ia mendapat tawaran bermain bersama Port FC, klub asal Thailand.
Dan musim ini Terens kembali ke Borneo FC setelah kontraknya berakhir di Thailand. Kedatangan Terens pun disambut suka cita manajemen, pelatih serta suporter. Sebab Terens diharapkan bisa membawa Pesut Etam melejit lebih jauh dibandingkan musim lalu, serta mampu meralisasikan target klub, yakni lolos ke Piala AFC musim depan.
Saat ditemui di Stadion Segiri, Terens mengaku senang bisa kembali ke Samarinda bersama Borneo FC. Sebab tim inilah yang mengangkat namanya bahkan sampai mendunia. Golnya ke gawang Mitra Kukar dua musim lalu, menjadi perbincangan hangat sepak bola dunia karena kecepatan larinya.
Ya, saya senang bisa bermain lagi di Samarinda. Saya kembali karena mendapat kontrak lagi dari bos Nabil (Nabil Husein Said Amin, Presiden Borneo FC). Saya tak pernah ragu untuk kembali ke tim ini, karena saya dibesarkan di tim ini, ujar Terens.
Terens sendiri sebenarnya banyak mendapat tawaran kontrak dari tim-tim lain. Namun ia memilih Borneo FC karena kecintaannya dengan tim dan Kota Samarinda. Saya hanya ingin bermain untuk Borneo FC, terangnya.
Dan kembali ke Borneo FC membuat Terens ingin memberi kontribusi lebih baik dari sebelumnya. Target manajemen agar bisa lolos ke Piala AFC atau berada di posisi tiga besar klasemen akhir kompetisi mendatang, juga menjadi target yang ingin dicapainya. Menurutnya hal tersebut bisa didapat dengan kerja keras serta keseriusan seluruh elemen dalam tim, terutama para pemain.
Manajemen Borneo FC selama ini sudah memperlihatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini harus dibarengi dengan kerja keras pemain dalam latihan dan bertanding, tegasnya.
Saat ditanyakan perbedaan sepak bola Thailand dan Indonesia, Terens mengatakan pada intinya sama saja. Bedanya adalah, di Thailand lebih solid dan disiplin di semua aspek, baik klub maupun kompetisinya.
Saya tak bilang kompetisi kita tak disiplin atau bagaimana. Tapi yang saya lihat semua sama saja. Tinggal bagaimana kita sebagai pemain melakoni setiap latihan dan pertandingan, pungkas Terens.
Dan musim ini Terens kembali ke Borneo FC setelah kontraknya berakhir di Thailand. Kedatangan Terens pun disambut suka cita manajemen, pelatih serta suporter. Sebab Terens diharapkan bisa membawa Pesut Etam melejit lebih jauh dibandingkan musim lalu, serta mampu meralisasikan target klub, yakni lolos ke Piala AFC musim depan.
Saat ditemui di Stadion Segiri, Terens mengaku senang bisa kembali ke Samarinda bersama Borneo FC. Sebab tim inilah yang mengangkat namanya bahkan sampai mendunia. Golnya ke gawang Mitra Kukar dua musim lalu, menjadi perbincangan hangat sepak bola dunia karena kecepatan larinya.
Ya, saya senang bisa bermain lagi di Samarinda. Saya kembali karena mendapat kontrak lagi dari bos Nabil (Nabil Husein Said Amin, Presiden Borneo FC). Saya tak pernah ragu untuk kembali ke tim ini, karena saya dibesarkan di tim ini, ujar Terens.
Terens sendiri sebenarnya banyak mendapat tawaran kontrak dari tim-tim lain. Namun ia memilih Borneo FC karena kecintaannya dengan tim dan Kota Samarinda. Saya hanya ingin bermain untuk Borneo FC, terangnya.
Dan kembali ke Borneo FC membuat Terens ingin memberi kontribusi lebih baik dari sebelumnya. Target manajemen agar bisa lolos ke Piala AFC atau berada di posisi tiga besar klasemen akhir kompetisi mendatang, juga menjadi target yang ingin dicapainya. Menurutnya hal tersebut bisa didapat dengan kerja keras serta keseriusan seluruh elemen dalam tim, terutama para pemain.
Manajemen Borneo FC selama ini sudah memperlihatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini harus dibarengi dengan kerja keras pemain dalam latihan dan bertanding, tegasnya.
Saat ditanyakan perbedaan sepak bola Thailand dan Indonesia, Terens mengatakan pada intinya sama saja. Bedanya adalah, di Thailand lebih solid dan disiplin di semua aspek, baik klub maupun kompetisinya.
Saya tak bilang kompetisi kita tak disiplin atau bagaimana. Tapi yang saya lihat semua sama saja. Tinggal bagaimana kita sebagai pemain melakoni setiap latihan dan pertandingan, pungkas Terens.