
Babak 8 Besar: Persis Solo Lengkapi Slot Grup P Nabil Husein Pernah Berniat Akuisisi Persis Solo
Euforia puluhan ribu Pasoepati pecah usai wasit Suwandi asal Jombang meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan antara tuan rumah Persis Solo menghadapi PS Bangka, Minggu (28/9/2014) sore di Stadion Manahan Solo.
Seperti dilansir pasoepati.net, tiga gol Persis Solo yang dicetak oleh Ferryanto, Bayu Nugroho serta Andrid Wibawa membawa tim kebanggaan masyarakat Surakarta tersebut menjadi juara Grup K dan memastikan satu tempatnya di Babak Delapan Besar Divisi Utama 2014.
Dengan kepastian ini, Persis Solo bakal menjadi salahsatu lawan Pusamania Borneo FC (PBFC) pada babak 8 besar, 4 Oktober mendatang. Selain Persis, ada Martapura FC dan PSCS Cilacap.
Hadirnya Persis sebagai lawan PBFC mengingatkan cerita awal terbentuknya Pesut Etam. Seperti diketahui, sebelum membeli Perseba Super, banyak deretan klub yang menjadi incaran Pusamania.
Diungkapkan Nabil Husein Said Amin, Komisaris PT Nahusam Pratama Indonesia selaku badan hukum PBFC, pihaknya pernah berniat mengakuisisi Persis Solo. "Ya, selain Persis, ada PSS Sleman. Kondisinya saat itu saya dengar kedua klub ditawarkan kepada pihak yang ingin mengelola secara profesional, jujur saya tertarik kala itu," sahutnya.
Namun, adanya persyaratan tak boleh memindahkan homebase Persis dari Solo membuat proses akuisisi tak berjalan mulus. Hal sama juga berlaku bagi PSS Sleman. "Sedangkan saya inginkan tim yang berhomebase di Samarinda sebagai kota kelahiran saya," jelas Nabil.
Pria yang baru berusia 20 tahun ini lantas memilih tak melanjutkan pembicaraan soal keinginannya tersebut, hingga akhirnya Perseba Super diboyong ke Samarinda dan berubah nama menjadi Pusamania Borneo FC.
Seperti dilansir pasoepati.net, tiga gol Persis Solo yang dicetak oleh Ferryanto, Bayu Nugroho serta Andrid Wibawa membawa tim kebanggaan masyarakat Surakarta tersebut menjadi juara Grup K dan memastikan satu tempatnya di Babak Delapan Besar Divisi Utama 2014.
Dengan kepastian ini, Persis Solo bakal menjadi salahsatu lawan Pusamania Borneo FC (PBFC) pada babak 8 besar, 4 Oktober mendatang. Selain Persis, ada Martapura FC dan PSCS Cilacap.
Hadirnya Persis sebagai lawan PBFC mengingatkan cerita awal terbentuknya Pesut Etam. Seperti diketahui, sebelum membeli Perseba Super, banyak deretan klub yang menjadi incaran Pusamania.
Diungkapkan Nabil Husein Said Amin, Komisaris PT Nahusam Pratama Indonesia selaku badan hukum PBFC, pihaknya pernah berniat mengakuisisi Persis Solo. "Ya, selain Persis, ada PSS Sleman. Kondisinya saat itu saya dengar kedua klub ditawarkan kepada pihak yang ingin mengelola secara profesional, jujur saya tertarik kala itu," sahutnya.
Namun, adanya persyaratan tak boleh memindahkan homebase Persis dari Solo membuat proses akuisisi tak berjalan mulus. Hal sama juga berlaku bagi PSS Sleman. "Sedangkan saya inginkan tim yang berhomebase di Samarinda sebagai kota kelahiran saya," jelas Nabil.
Pria yang baru berusia 20 tahun ini lantas memilih tak melanjutkan pembicaraan soal keinginannya tersebut, hingga akhirnya Perseba Super diboyong ke Samarinda dan berubah nama menjadi Pusamania Borneo FC.