Berharap Adanya Kejelasan Turnamen
Para pelaku di Liga 1 kini harap-harap cemas. Pasalnya tanda-tanda akan berakhirnya wabah Covid-19 belum juga terlihat. Sementara sepakbola adalah mata pencaharian utama sebagian besar pemain di Liga 1. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun kini mulai pesimistis, kompetisi bisa dilanjutkan kembali setelah masa tanggap darurat dicabut pada 29 Mei mendatang. Wacana menggelar turnamen pun kini mulai diembuskan. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika kompetisi benar-benar dihentikan.
Namun bagi Sultan Samma, salah satu pilar Borneo FC Samarinda, ada baiknya kompetisi tetap dilanjutkan walau statusnya dihentikan sementara waktu ini sembari menunggu meredanya pandemi Covid-19.
Kalau bisa sih kompetisi jangan dihentikan. Siapa tahu setelah Lebaran wabahnya bisa teratasi. Terus terang sangat sayang jika dihentikan, karena Borneo FC sendiri saat ini dalam kondisi bagus dengan materi pemain lebih mumpuni untuk berkompetisi, ujar Sultan.
Namun Sultan mengaku semua keputusan ada di tangan PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi. Menurutnya, wabah yang terjadi sekarang memang sangat mengerikan, karena bisa mengubah aktivitas semua orang di dunia, termasuk aktivitas olahraga.
Mengenai keinginan PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti kompetisi jika dihentikan, Sultan menegaskan tak mempermasalahkan hal tersebut. Terpenting baginya adalah, mutu dan kualitas turnamen benar-benar baik. Setidaknya atmosfer pertandingan bisa semeriah Liga 1.
Kalau mau diganti turnamen, asal turnamennya jelas bagi saya tak masalah. Jangan sampai nanti turnamennya tak berjalan sesuai keinginan semua pihak, tambah mantan pemain PON Kaltim angkatan 2008 ini.
Ditegaskan Sultan, hal penting lainnya saat ini adalah bagaimana para pelaku sepakbola Indonesia bisa menyambung hidup. Itulah mengapa, bagi Sultan jika turnamen dilaksanakan sebagai pengganti kompetisi, setidaknya dari situ ada pemasukan bagi pemain.
Yang penting bisa menyambung hidup. Kalau tak ada liga atau turnamen, otomatis perekonomian akan tersendat dan itu yang tidak diinginkan semua pihak. Pastinya saya dan semua orang ingin wabah ini segera berakhir, agar semuanya bisa kembali menjadi normal, pungkasnya.
Namun bagi Sultan Samma, salah satu pilar Borneo FC Samarinda, ada baiknya kompetisi tetap dilanjutkan walau statusnya dihentikan sementara waktu ini sembari menunggu meredanya pandemi Covid-19.
Kalau bisa sih kompetisi jangan dihentikan. Siapa tahu setelah Lebaran wabahnya bisa teratasi. Terus terang sangat sayang jika dihentikan, karena Borneo FC sendiri saat ini dalam kondisi bagus dengan materi pemain lebih mumpuni untuk berkompetisi, ujar Sultan.
Namun Sultan mengaku semua keputusan ada di tangan PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi. Menurutnya, wabah yang terjadi sekarang memang sangat mengerikan, karena bisa mengubah aktivitas semua orang di dunia, termasuk aktivitas olahraga.
Mengenai keinginan PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti kompetisi jika dihentikan, Sultan menegaskan tak mempermasalahkan hal tersebut. Terpenting baginya adalah, mutu dan kualitas turnamen benar-benar baik. Setidaknya atmosfer pertandingan bisa semeriah Liga 1.
Kalau mau diganti turnamen, asal turnamennya jelas bagi saya tak masalah. Jangan sampai nanti turnamennya tak berjalan sesuai keinginan semua pihak, tambah mantan pemain PON Kaltim angkatan 2008 ini.
Ditegaskan Sultan, hal penting lainnya saat ini adalah bagaimana para pelaku sepakbola Indonesia bisa menyambung hidup. Itulah mengapa, bagi Sultan jika turnamen dilaksanakan sebagai pengganti kompetisi, setidaknya dari situ ada pemasukan bagi pemain.
Yang penting bisa menyambung hidup. Kalau tak ada liga atau turnamen, otomatis perekonomian akan tersendat dan itu yang tidak diinginkan semua pihak. Pastinya saya dan semua orang ingin wabah ini segera berakhir, agar semuanya bisa kembali menjadi normal, pungkasnya.
