
Borneo FC Dapat Pelajaran Berharga Dari Madura United
Ambisi Borneo FC mengulang sukses musim lalu dengan meraih kemenangan di kandang Madura United akhirnya kandas. Malam tadi di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, tim asuhan Mario Julak Gomez tersebut bahkan kalah dengan skor telak, tiga gol tanpa balas. Gol-gol tuan rumah lahir dari sontekan Alexsandar Rakic di menit 25, Greg Nwokolo lima menit kemudian dan penalti Alberto Beto Goncalves di menit 53.
Kekalahan ini memutus tren tak pernah kalah Borneo FC di dua laga sebelumnya. Sementara Madura United meneruskan keganasan mereka sampai pekan ketiga Liga 1 musim ini, dengan meraih tiga kemenangan beruntun.
Di laga ini Pesut Etam sebenarnya tak bermain jelek. Meski tuan rumah mendominasi penguasaan bola, namun beberapa peluang berhasil didapatkan. Matias Conti dan Ambrizal Umanailo beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun penampilan apik Muhammad Ridho di bawah mistar gawang Madura United, membuat serangkaian peluang gagal membuahkan hasil.
Sementara gol pertama lawan lahir dari akselerasi Rendika Rama di sisi kanan pertahanan Borneo FC. Umpan tarik Rendika Rama berhasil dicocor Rakic ke gawang Nadeo Argawinata. Gol kedua lahir dari kesalahan Jan Lammers mengantisipasi gerakan Greg. Umpan chip yang dilepaskan Beto pada Greg, diakhiri dengan aksi melewati Lammers bahkan Nadeo. Sedangkan penalti di menit 53, terjadi saat Finky Pasamba coba menghentikan Andik Vermansyah yang melakukan serangan balik.
"Kami sudah berusaha keras untuk menjalankan arahan dari pelatih. Ya mungkin ini jadi pembelajaran buat kami ke depan untuk lebih baik lagi. Dan perjalanan masih panjang, jadi kami masih optimis untuk tetap sesuai target yang diajukan pelatih," ujar Ichsan Kurniawan.
Sementara itu Gomez mengaku Madura United pantas memenangkan pertandingan, meski timnya sudah berusaha mengimbangi permainan lawan.
"Ini hasil yang tidak bagus karena kita melawan tim seperti Madura. Ketika kamu punya pilihan di saat pertama. Ketika datang kesempatan kedua, kamu kehilangannnya. Saya rasa kamu membayarnya di sana. Ketika Madura punya pilihan, mereka membuat gol. Buat saya, di babak pertama mereka punya pilihan dan bisa membuat gol. Dan di babak kedua saya rasa lebih baik karena ada banyak variasi. Kami belajar cukup banyak dari pertandingan ini," tegas Mario Gomez.
Kekalahan ini memutus tren tak pernah kalah Borneo FC di dua laga sebelumnya. Sementara Madura United meneruskan keganasan mereka sampai pekan ketiga Liga 1 musim ini, dengan meraih tiga kemenangan beruntun.
Di laga ini Pesut Etam sebenarnya tak bermain jelek. Meski tuan rumah mendominasi penguasaan bola, namun beberapa peluang berhasil didapatkan. Matias Conti dan Ambrizal Umanailo beberapa kali mendapatkan peluang emas. Namun penampilan apik Muhammad Ridho di bawah mistar gawang Madura United, membuat serangkaian peluang gagal membuahkan hasil.
Sementara gol pertama lawan lahir dari akselerasi Rendika Rama di sisi kanan pertahanan Borneo FC. Umpan tarik Rendika Rama berhasil dicocor Rakic ke gawang Nadeo Argawinata. Gol kedua lahir dari kesalahan Jan Lammers mengantisipasi gerakan Greg. Umpan chip yang dilepaskan Beto pada Greg, diakhiri dengan aksi melewati Lammers bahkan Nadeo. Sedangkan penalti di menit 53, terjadi saat Finky Pasamba coba menghentikan Andik Vermansyah yang melakukan serangan balik.
"Kami sudah berusaha keras untuk menjalankan arahan dari pelatih. Ya mungkin ini jadi pembelajaran buat kami ke depan untuk lebih baik lagi. Dan perjalanan masih panjang, jadi kami masih optimis untuk tetap sesuai target yang diajukan pelatih," ujar Ichsan Kurniawan.
Sementara itu Gomez mengaku Madura United pantas memenangkan pertandingan, meski timnya sudah berusaha mengimbangi permainan lawan.
"Ini hasil yang tidak bagus karena kita melawan tim seperti Madura. Ketika kamu punya pilihan di saat pertama. Ketika datang kesempatan kedua, kamu kehilangannnya. Saya rasa kamu membayarnya di sana. Ketika Madura punya pilihan, mereka membuat gol. Buat saya, di babak pertama mereka punya pilihan dan bisa membuat gol. Dan di babak kedua saya rasa lebih baik karena ada banyak variasi. Kami belajar cukup banyak dari pertandingan ini," tegas Mario Gomez.