Dejan Antonic Ingin Borneo FC Jaga Tren Positif di Liga 1
Borneo FC akan menantang Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/10).
Jelang bersua Persebaya, pelatih Borneo FC Dejan Antonic rupanya menyimpan cerita indah saat masih aktif sebagai pemain. Bertemu Persebaya ia seperti merasakan nostalgia, Pasalnya Dejan pernah membawa Persebaya berjuang dari kasta bawah ke kompetisi tertinggi Liga Indonesia musim 1995-1996.
"Saya senang karena saya bisa kembali ke kota yang saya mulai sebagai pemain musim 1995-1996. Mungkin pemain asing pertama di Indonesia dan Persebaya. Saya banyak memori di Persebaya. Kami dalam situasi berat dari divisi utama dan juara di super league. Saya juga punya memori bagus bersama Bonek," ungkap pelatih asal Serbia ini saat konferensi pers di Surabaya, Jumat (12/10)
Namun Dejan tetap profesional. Ia datang ke Surabaya dengan misi mencuri 3 poin dari Persebaya. Apalagi saat ini timnya dalam tren yang bagus usai meraih dua kemenangan berturut-turut melawan tim kuat, Madura United dan Persipura.
"Saya sekarang berada di Borneo FC. Sekali lagi kami ada proses untuk membangun tim. Dalam 4 bulan kerjasama memang sudah mulai bagus hanya perlu kerja keras," ujarnya.
Kembali ke Surabaya, Dejan sangat paham atmosfer pertandingan. Terutama totalitas dukungan Bonek mania di stadion, yang bisa mengacaukan konsentrasi anak asuhnya.
Oleh karena itu, Dejan menilai pemainnya perlu menyiapkan mental yang tangguh sebelum menginjakkan kaki di stadion Gelora Bung Tomo.
"Saya pikir pemain saya sudah terbiasa dengan laga away. Banyak pemain sudah berpengalaman di kandang lawan dimana suporternya sama-sama besar. Di Bonek saya banyak teman. Tapi besok kita harus siapkan untuk situasi mental dari tekanan suporter," tuturnya.
Berdasarkan papan klasemen, Pesut Etam lebih unggul dari Persebaya. Borneo FC berada di posisi 8 dengan koleksi 35 poin. Sedangkan tuan rumah di peringkat 13 dengan 29 poin.
Jelang bersua Persebaya, pelatih Borneo FC Dejan Antonic rupanya menyimpan cerita indah saat masih aktif sebagai pemain. Bertemu Persebaya ia seperti merasakan nostalgia, Pasalnya Dejan pernah membawa Persebaya berjuang dari kasta bawah ke kompetisi tertinggi Liga Indonesia musim 1995-1996.
"Saya senang karena saya bisa kembali ke kota yang saya mulai sebagai pemain musim 1995-1996. Mungkin pemain asing pertama di Indonesia dan Persebaya. Saya banyak memori di Persebaya. Kami dalam situasi berat dari divisi utama dan juara di super league. Saya juga punya memori bagus bersama Bonek," ungkap pelatih asal Serbia ini saat konferensi pers di Surabaya, Jumat (12/10)
Namun Dejan tetap profesional. Ia datang ke Surabaya dengan misi mencuri 3 poin dari Persebaya. Apalagi saat ini timnya dalam tren yang bagus usai meraih dua kemenangan berturut-turut melawan tim kuat, Madura United dan Persipura.
"Saya sekarang berada di Borneo FC. Sekali lagi kami ada proses untuk membangun tim. Dalam 4 bulan kerjasama memang sudah mulai bagus hanya perlu kerja keras," ujarnya.
Kembali ke Surabaya, Dejan sangat paham atmosfer pertandingan. Terutama totalitas dukungan Bonek mania di stadion, yang bisa mengacaukan konsentrasi anak asuhnya.
Oleh karena itu, Dejan menilai pemainnya perlu menyiapkan mental yang tangguh sebelum menginjakkan kaki di stadion Gelora Bung Tomo.
"Saya pikir pemain saya sudah terbiasa dengan laga away. Banyak pemain sudah berpengalaman di kandang lawan dimana suporternya sama-sama besar. Di Bonek saya banyak teman. Tapi besok kita harus siapkan untuk situasi mental dari tekanan suporter," tuturnya.
Berdasarkan papan klasemen, Pesut Etam lebih unggul dari Persebaya. Borneo FC berada di posisi 8 dengan koleksi 35 poin. Sedangkan tuan rumah di peringkat 13 dengan 29 poin.