Dihuni Pemain Sarat Pengalaman Pesut Etam Tak Gentar <i>'Teror'</i> Pasoepati
Sejak Rabu (2/10) sore kemarin, skuad Pusamania Borneo FC (PBFC) sudah berada di kota Surakarta. Kedatangan anak asuh Iwan Setiawan ini, untuk menantang tuan rumah Persis Solo dalam laga perdana Babak 8 Besar Divisi Utama Grup P Liga Indonesia 2014, di Stadion Manahan Solo, Jumat sore (3/10).
Membawa 18 pemain terbaiknya, PBFC mematok target poin penuh di kandang lawan. Apalagi, kabar kurang mengenakan datang dari kubu lawan, gaji penggawa Laskar Samber Nyawa menunggak dan dijanjikan baru dibayar dalam beberapa hari ini.
Namun, Persis Solo tak bisa diremehkan. Dukungan luar biasa pendukung mereka diatas tribun sangat luar biasa. Seperti diketahui, Pasoepati, kelompok suporter pendukung Persis Solo ini baru saja membuat sejarah baru di Stadion Manahan. Mereka memecahkan rekor pendapatan kandang Persis Solo selama beberapa tahun terakhir saat menjamu PS Bangka, Minggu (28/9) lalu.
Total tiket yang terjual dalam laga akhir Babak 16 Besar Divisi Utama itu, mencapai lebih 20 ribu lembar, dengan keuntungan kotor mencapai Rp688 Juta. "Ini rekor mas, Manahan kembali merah," sahut LO yang mengawal perjalanan PBFC dari Bandara Adi Sucipto Jogja menuju Solo.
Mendengar hal itu, skuad PBFC terlihat santai. Tak ada raut wajah yang tegang. Hal ini wajar, mengingat PBFC dihuni sederet pemain kenyang pengalaman. Sebut saja, Akbar Rasyid, Sutikno, Usep Munandar, Gangga Mudana, Danilo Fernando, Feri Aman Saragih dan Fernando Soler.
Nama terakhir bahkan pernah tercatat sebagai penggawa Persis Solo. "Biasa saja friend, kita profesional, diatas lapangan ya diatas lapangan, tetap harus fokus, jangan pikir yang lain," urai bomber asal Argentina itu.
Disisi lain, Iwan Setiawan mengatakan anak asuhnya agar tetap konsentrasi sepanjang pertandingan. Tekanan suporter lawan memberikan teror mental dari atas tribun dianggap sebagai tantangan.
"Saya hanya minta mereka fokus dengan organisasi permainan yang bakal diterapkan, percaya diri, jangan panik. Karena rumus saya hasil maksimal akan berdampak positif diakhir pertandingan," tutur pelatih kepala PBFC itu.
Membawa 18 pemain terbaiknya, PBFC mematok target poin penuh di kandang lawan. Apalagi, kabar kurang mengenakan datang dari kubu lawan, gaji penggawa Laskar Samber Nyawa menunggak dan dijanjikan baru dibayar dalam beberapa hari ini.
Namun, Persis Solo tak bisa diremehkan. Dukungan luar biasa pendukung mereka diatas tribun sangat luar biasa. Seperti diketahui, Pasoepati, kelompok suporter pendukung Persis Solo ini baru saja membuat sejarah baru di Stadion Manahan. Mereka memecahkan rekor pendapatan kandang Persis Solo selama beberapa tahun terakhir saat menjamu PS Bangka, Minggu (28/9) lalu.
Total tiket yang terjual dalam laga akhir Babak 16 Besar Divisi Utama itu, mencapai lebih 20 ribu lembar, dengan keuntungan kotor mencapai Rp688 Juta. "Ini rekor mas, Manahan kembali merah," sahut LO yang mengawal perjalanan PBFC dari Bandara Adi Sucipto Jogja menuju Solo.
Mendengar hal itu, skuad PBFC terlihat santai. Tak ada raut wajah yang tegang. Hal ini wajar, mengingat PBFC dihuni sederet pemain kenyang pengalaman. Sebut saja, Akbar Rasyid, Sutikno, Usep Munandar, Gangga Mudana, Danilo Fernando, Feri Aman Saragih dan Fernando Soler.
Nama terakhir bahkan pernah tercatat sebagai penggawa Persis Solo. "Biasa saja friend, kita profesional, diatas lapangan ya diatas lapangan, tetap harus fokus, jangan pikir yang lain," urai bomber asal Argentina itu.
Disisi lain, Iwan Setiawan mengatakan anak asuhnya agar tetap konsentrasi sepanjang pertandingan. Tekanan suporter lawan memberikan teror mental dari atas tribun dianggap sebagai tantangan.
"Saya hanya minta mereka fokus dengan organisasi permainan yang bakal diterapkan, percaya diri, jangan panik. Karena rumus saya hasil maksimal akan berdampak positif diakhir pertandingan," tutur pelatih kepala PBFC itu.