Final Divisi Utama 2014 Kompak dan Solid Kunci PBFC Juara
Pusamania Borneo FC menjadi juara baru di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Gelar juara musim 2014 ini diraih pasca mengalahkan Persiwa Wamena dengan skor 2-1 pada laga final di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (27/11).
Sang pelatih, Iwan Setiawan, mengaku sangat bersyukur atas gelar juara yang mmebanggakan warga Samarinda tersebut. Ia mengakui bahwa gelar ini diraih dengan tidak mudah, apalagi badai cedera menerpa Pesut Etam jelang final.
Lawan yang dihadapi Pesut Etam di semifinal dan final memang dua tim pengganti dari Grup N babak 8 besar. Namun, keduanya terbukti mampu menyulitkan klub yang bermarkas di Stadion Segiri, Samarinda ini.
Di luar masalah teknis, saya sudah tekankan, bahwa meskipun sebagai tim pengganti, PSGC dan Persiwa punya potensi mengejutkan. Mereka akan bermain tanpa beban, dan terbukti.
Hal seperti ini pernah terjadi ketika Denmark juara Piala Eropa 1992, padahal statusnya sebagai pengganti Yugoslavia. Tapi Alhamdulillah kita bisa mengatasi semuanya, dan menjadi juara, kata Iwan Setiawan.
Memasang beberapa pemain baru di laga final, mantan arsitek Persija Jakarta ini sempat menyebutnya sebagai perjudian. Lima pemain kita absen karena cedera. Dan, kita juga butuh pemain yang punya akselerasi dan berani menusuk. Memasang Ragil Badai juga sebuah gambling. Tapi saya terus motivasi dia, dan Ragil malah membuat dua assist, papar pelatih yang belum secara tegas menyebutkan masa depannya di PBFC tersebut.
Selain itu, Iwan juga menyebutkan bahwa pemainnya diingatkan untuk tidak boleh membuka ruang sedikitpun kepada para pemain Persiwa. Dan, anak asuhnya mampu mengikuti instruksi mengunci pergerakan penggawa Persiwa Wamena.
"Sebelum pertandingan, saya bilang pada pemain agar hati-hati dengan anak-anak Papua ini. Jika diberi ruang, mereka akan sangat membahayakan. Saya beri apresiasi, karena mereka memang tak beri banyak ruang bagi pemain Persiwa," terang Iwan.
"Tapi saya sampaikan lagi, sukses ini tak lepas dari kerja keras pemain yang memiliki semangat juang tinggi, tim pelatih yang kompak dan ditunjang manajemen solid. Paduan semua itu menghasilkan gelar juara ini," pungkasnya.
Nampaknya, Pusamania Borneo FC memilih untuk menikmati gelar juara ini dulu. Terkait evaluasi dan proyeksi, Iwan mengaku baru akan menyerahkannya secara tertulis kepada manajemen dalam beberapa waktu mendatang. Walaupun secara lisan, pelatih asal Sabang ini mengaku sudah memberikan rekomendasi kepada manajemen klub.
Sang pelatih, Iwan Setiawan, mengaku sangat bersyukur atas gelar juara yang mmebanggakan warga Samarinda tersebut. Ia mengakui bahwa gelar ini diraih dengan tidak mudah, apalagi badai cedera menerpa Pesut Etam jelang final.
Lawan yang dihadapi Pesut Etam di semifinal dan final memang dua tim pengganti dari Grup N babak 8 besar. Namun, keduanya terbukti mampu menyulitkan klub yang bermarkas di Stadion Segiri, Samarinda ini.
Di luar masalah teknis, saya sudah tekankan, bahwa meskipun sebagai tim pengganti, PSGC dan Persiwa punya potensi mengejutkan. Mereka akan bermain tanpa beban, dan terbukti.
Hal seperti ini pernah terjadi ketika Denmark juara Piala Eropa 1992, padahal statusnya sebagai pengganti Yugoslavia. Tapi Alhamdulillah kita bisa mengatasi semuanya, dan menjadi juara, kata Iwan Setiawan.
Memasang beberapa pemain baru di laga final, mantan arsitek Persija Jakarta ini sempat menyebutnya sebagai perjudian. Lima pemain kita absen karena cedera. Dan, kita juga butuh pemain yang punya akselerasi dan berani menusuk. Memasang Ragil Badai juga sebuah gambling. Tapi saya terus motivasi dia, dan Ragil malah membuat dua assist, papar pelatih yang belum secara tegas menyebutkan masa depannya di PBFC tersebut.
Selain itu, Iwan juga menyebutkan bahwa pemainnya diingatkan untuk tidak boleh membuka ruang sedikitpun kepada para pemain Persiwa. Dan, anak asuhnya mampu mengikuti instruksi mengunci pergerakan penggawa Persiwa Wamena.
"Sebelum pertandingan, saya bilang pada pemain agar hati-hati dengan anak-anak Papua ini. Jika diberi ruang, mereka akan sangat membahayakan. Saya beri apresiasi, karena mereka memang tak beri banyak ruang bagi pemain Persiwa," terang Iwan.
"Tapi saya sampaikan lagi, sukses ini tak lepas dari kerja keras pemain yang memiliki semangat juang tinggi, tim pelatih yang kompak dan ditunjang manajemen solid. Paduan semua itu menghasilkan gelar juara ini," pungkasnya.
Nampaknya, Pusamania Borneo FC memilih untuk menikmati gelar juara ini dulu. Terkait evaluasi dan proyeksi, Iwan mengaku baru akan menyerahkannya secara tertulis kepada manajemen dalam beberapa waktu mendatang. Walaupun secara lisan, pelatih asal Sabang ini mengaku sudah memberikan rekomendasi kepada manajemen klub.