
Gagal Curi Poin, Pesut Etam Minta Maaf
Pusamania Borneo Football Club (PBFC) harus mengubur mimpi mereka meraih poin saat bertandang ke markas Persida Sidoarjo, pada Sabtu sore (19/4) lalu. Bertandang ke markas Persida Sidoarjo pada lanjutan Divisi Utama Grup VI di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Pusamania Borneo Football Club (PBFC) harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0.
Dua gol Persida Sidoarjo pada laga ini diciptakan mantan eks kapten Persisam Putra era Divisi Utama, Uston Nawawi pada menit ke-35 dan ke-80. PBFC sendiri dalam laga ini bukan tanpa peluang. Bahkan anak asuh Nus Yadera ini mampu merepotkan pertahanan tuan rumah di sepuluh menit babak pertama. Terutama saat sepakan Mahamadi Ilboudo ditepis kiper Persida, Agung Prasetyo.
Namun, petaka datang saat Akbar Rasyid harus ditandu keluar lapangan. Pemain pengganti Arif Basuki yang masuk tak bisa mengikuti gaya permainan sebelumnya. Alhasil, serangan tuan rumah mulai menggalir. Tepat pada menit ke 35, Uston Nawawi yang memiliki peluang emas, tak menyia-yiakn kesempatan untuk menaklukkan penjaga gawang PBFC, Bayu Cahyo. Meski berusaha bangkit, Pesut Etam gagal menyamakan kedudukan di interval pertama.
Memasuki babak kedua, PBFC berusaha keluar dari tekanan. Serangan sporadis ke jantung pertahanan Persida dilakukan sepanjang laga. Tercatat beberapa kali peluang emas berhasil diciptakan, namun tak satupun berbuah gol.
Memasuki menit ke-80, keasikkan menyerang. PBFC justru kecolongan. Lagi-lagi, Uston Nawawi yang memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 2-0. Hasil inipun bertahan hingga peluit tanda berakhir laga dibunyikan wasit.
Hasil ini jelas menjadi hal yang tak nyaman bagi tim bentukkan suporter Pusamania itu. Tanggapan pun muncul dari berbagai pihak, salahsatunya dari komisaris PT Nahusam Pratama Indonesia. "Harus ada langkah kongkrit dari jajaran tim, saya tidak mau lagi melihat permainan seperti itu, setiap pertandingan adalah final," ungkap Nabil Husein Said Amin kepada mySAMARINDA.
Disisi lain, manager tim PBFC, Tommy Ermanto Pasemah mengatakan seusai pertandingan kemarin, dirinya langsung melakukan evaluasi dihadapan pemain. "Saya ingatkan kepada mereka, bahwa ini adalah kekalahan terakhir yang dialami tim ini. Dan pesan saya bermainlah dengan hati, karena pendukungmu mendukung dengan hati," bebernya.
Selaras dengan Tommy, Nus Yadera, pelatih PBFC pun mengaku kesal dengan permainan yang diperlihatkan anak asuhnya Sabtu sore kemarin. Menurut eks pelatih Perseba Bangkalan dan Mitra Kukar itu, seharusnya anak asuhnya bisa bermain lebih bagus lagi.
"Saya harus evaluasi ini, seusai pertandingan saya juga langsung dipanggil pengurus tim. Dan sepakati harus ada evaluasi disemua lini. Sebelumnya saya mohon maaf untuk suporter atas hasil ini," tutup Nus Yadera.
Dua gol Persida Sidoarjo pada laga ini diciptakan mantan eks kapten Persisam Putra era Divisi Utama, Uston Nawawi pada menit ke-35 dan ke-80. PBFC sendiri dalam laga ini bukan tanpa peluang. Bahkan anak asuh Nus Yadera ini mampu merepotkan pertahanan tuan rumah di sepuluh menit babak pertama. Terutama saat sepakan Mahamadi Ilboudo ditepis kiper Persida, Agung Prasetyo.
Namun, petaka datang saat Akbar Rasyid harus ditandu keluar lapangan. Pemain pengganti Arif Basuki yang masuk tak bisa mengikuti gaya permainan sebelumnya. Alhasil, serangan tuan rumah mulai menggalir. Tepat pada menit ke 35, Uston Nawawi yang memiliki peluang emas, tak menyia-yiakn kesempatan untuk menaklukkan penjaga gawang PBFC, Bayu Cahyo. Meski berusaha bangkit, Pesut Etam gagal menyamakan kedudukan di interval pertama.
Memasuki babak kedua, PBFC berusaha keluar dari tekanan. Serangan sporadis ke jantung pertahanan Persida dilakukan sepanjang laga. Tercatat beberapa kali peluang emas berhasil diciptakan, namun tak satupun berbuah gol.
Memasuki menit ke-80, keasikkan menyerang. PBFC justru kecolongan. Lagi-lagi, Uston Nawawi yang memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 2-0. Hasil inipun bertahan hingga peluit tanda berakhir laga dibunyikan wasit.
Hasil ini jelas menjadi hal yang tak nyaman bagi tim bentukkan suporter Pusamania itu. Tanggapan pun muncul dari berbagai pihak, salahsatunya dari komisaris PT Nahusam Pratama Indonesia. "Harus ada langkah kongkrit dari jajaran tim, saya tidak mau lagi melihat permainan seperti itu, setiap pertandingan adalah final," ungkap Nabil Husein Said Amin kepada mySAMARINDA.
Disisi lain, manager tim PBFC, Tommy Ermanto Pasemah mengatakan seusai pertandingan kemarin, dirinya langsung melakukan evaluasi dihadapan pemain. "Saya ingatkan kepada mereka, bahwa ini adalah kekalahan terakhir yang dialami tim ini. Dan pesan saya bermainlah dengan hati, karena pendukungmu mendukung dengan hati," bebernya.
Selaras dengan Tommy, Nus Yadera, pelatih PBFC pun mengaku kesal dengan permainan yang diperlihatkan anak asuhnya Sabtu sore kemarin. Menurut eks pelatih Perseba Bangkalan dan Mitra Kukar itu, seharusnya anak asuhnya bisa bermain lebih bagus lagi.
"Saya harus evaluasi ini, seusai pertandingan saya juga langsung dipanggil pengurus tim. Dan sepakati harus ada evaluasi disemua lini. Sebelumnya saya mohon maaf untuk suporter atas hasil ini," tutup Nus Yadera.