Gianluca Tak Ingin Kompetisi Tertunda Lagi

Indonesia bisa saja menjadi negara dengan rekor penundaan sepak bola terbanyak di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Bagaimana tidak, sudah empat kali kompetisi mengalami penundaan meski awalnya PSSI dan operator kompetisi, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) sangat yakin kompetisi bisa berjalan.

Terakhir, PT LIB kembali menunda kompetisi yang awalnya mulai berjalan 9 Juli menjadi akhir bulan dan kembali ditunda sampai 20 Agustus.
Seluruh pemain pun berharap tak ada lagi penundaan seperti sebelum-sebelumnya. Itulah sebabnya nyaris seluruh pemain Liga 1 ramai-ramai bersuara di media sosial mereka dengan menulis #KamiSiapMain.

Salah satu pemain Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu menjadi salah satu yang memproklamirkan tagar tersebut. "Ya, gerakan #KamiSiapMain itu untuk menunjukan jika gelaran sepak bola seperti Piala Menpora kemarin bisa berjalan normal tidak ada kendala. Semua memenuhi apa yang menjadi protokol kesehatan," ujar kiper yang akrab disapa Gian tersebut.

Ia mengatakan, sebenarnya kompetisi Liga 1 sudah sangat siap digelar jika dilihat dari sisi pemain. Sebab mayoritas pemain Liga 1 sudah mendapatkan dua kali vaksin, sesuai anjuran pemerintah. Dobel vaksin juga menjadi salah satu syarat mutlak, agar kompetisi bisa diputar.

"Pemain yang berlaga di Piala Menpora adalah mereka yang akan bermain di Liga 1. Kalau ada perubahan dalam tim, mungkin tak signifikan. Kami semua sudah mendapatkian vaksin dosis kedua. Semoga kompetisi bisa digelar kembali. Jangan ada penundaan kembali. Kami yakin 20 Agustus bisa digelar," sambungnya.

Dikatakan Gian, sepak bola bagi sebagian besar pemain di Liga 1 dan Liga 2 adalah satu-satunya mata pencaharian. Dampak pandemi disebutnya memang sangat berat, tapi jika kompetisi digulirkan maka akan banyak pihak yang bisa hidup kembali untuk membiayai keluarganya.

"Sepak bola adalah kehidupan banyak orang. Dari sepak bola juga orang mendapat hiburan. Makanya kami berharap kompetisi jangan lagi ditunda," harap Gian.