Ingatkan PT LIB Untuk Punya Solusi
Kompetisi Liga 1 bisa dikatakan menjadi yang paling rumit untuk dimulai. Saat negara lain sudah menjalankan roda kompetisinya, Indonesia masih bergelut dengan penundaan bersama beragam alasannya. Mulai dari izin keamanan, sampai yang paling utama adalah belum redanya pandemi Covid-19 di negara ini.
Harusnya operator kompetisi punya solusi bagaiman menggelar kompetisi di tengah pandemi seperti sekarang. Negara kita ini NKRI, sangat luas dan banyak daerah yang bisa melaksanakannya jika di Pulau Jawa memang tak bisa dilaksanakan, kata Farid.
Dijelaskan Farid, kalau memang kompetisi tak bisa dimainkan di Jawa, maka ada solusi yang harus diambil PT LIB secepatya. Salah satunya adalah memindahkan semua pertandingan ke pulau lain, dimana kasus Covid-19 tak separah di Jawa.
Bisa dimainkan di Kalimantan, karena kasus di Kalimantan tak separah di Jawa. Atau kalau tak bisa di Kalimantan, bisa dipindahkan ke Sumatera. Makanya saya bilang, negara kita ini NKRI dan banyak wilayah lain sebagai sentral pertandingan selain di Jawa, tambahnya.
Farid juga mengatakan, seandainya kompetisi nanti dimulai 20 Agustus, apakah ada jaminan tak dihentikan seperti musim lalu jika kasus Covid-19 kembali melonjak. Kalau dihentikan, apakah ada jalan keluar lain agar kompetisi tak mandek seperti musim 2020.
Semua sih tak berharap kompetisi kembali dihentikan. Tapi kita tak tahu bagaimana perkembangan virus di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, bebernya.
Soal prokes sambung Farid sebenarnya tak perlu diragukan lagi. Piala Menpora menjadi contohnya. Apalagi 98 persen pemain sudah mendapatkan vaksin. "Sekarang tinggal bagaimana operator mendapatkan izin dari pemerintah dan kepolisian. Kalau semua sudah didapatkan, saya pikir kompetisi bisa dijalankan dengan prokes ketat, pungkasnya.
Harusnya operator kompetisi punya solusi bagaiman menggelar kompetisi di tengah pandemi seperti sekarang. Negara kita ini NKRI, sangat luas dan banyak daerah yang bisa melaksanakannya jika di Pulau Jawa memang tak bisa dilaksanakan, kata Farid.
Dijelaskan Farid, kalau memang kompetisi tak bisa dimainkan di Jawa, maka ada solusi yang harus diambil PT LIB secepatya. Salah satunya adalah memindahkan semua pertandingan ke pulau lain, dimana kasus Covid-19 tak separah di Jawa.
Bisa dimainkan di Kalimantan, karena kasus di Kalimantan tak separah di Jawa. Atau kalau tak bisa di Kalimantan, bisa dipindahkan ke Sumatera. Makanya saya bilang, negara kita ini NKRI dan banyak wilayah lain sebagai sentral pertandingan selain di Jawa, tambahnya.
Farid juga mengatakan, seandainya kompetisi nanti dimulai 20 Agustus, apakah ada jaminan tak dihentikan seperti musim lalu jika kasus Covid-19 kembali melonjak. Kalau dihentikan, apakah ada jalan keluar lain agar kompetisi tak mandek seperti musim 2020.
Semua sih tak berharap kompetisi kembali dihentikan. Tapi kita tak tahu bagaimana perkembangan virus di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, bebernya.
Soal prokes sambung Farid sebenarnya tak perlu diragukan lagi. Piala Menpora menjadi contohnya. Apalagi 98 persen pemain sudah mendapatkan vaksin. "Sekarang tinggal bagaimana operator mendapatkan izin dari pemerintah dan kepolisian. Kalau semua sudah didapatkan, saya pikir kompetisi bisa dijalankan dengan prokes ketat, pungkasnya.