Insiden di Lamongan Jadi Catatan Untuk Semua

Usai menahan imbang dalam laga panas di kandang Persela Lamongan dengan skor 2-2, Senin (29/7), skuad Borneo FC langsung beranjak pulang menuju Kota Samarinda pada Selasa (30/7) pagi. Berbagi poin di kandang Persela, laga tersebut sempat berakhir ricuh akibat keputusan wasit dan eksekusi pinalti akhir Lerby Eliandry yang menutup hasil imbang tersebut.

Banyak terjadi perdebatan mengenai putusan wasit yang dirasa merugikan tuan rumah di menit akhir. Padahal sejatinya, keputusan tersebut akibat bentrok yang terjadi antar kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto yang menanduk pemain Borneo FC, Wahyudi Hamisi dan keduanya pun mendapatkan kartu merah.

Kemudian perdebatan panjang terjadi dalam laga tersebut, hingga akhirnya wasit memutuskan sebuah pinalti yang membawa Borneo FC imbang dalam laga tersebut. Namun beberapa pihak juga mengatakan bahwa keputusan yang diambil wasit Wawan Rafiko tersebut sudah tepat dan sesuai dengan Law Of The Game yang ada dalam regulasi FIFA.

Terkait hal tersebut, Asisten Pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin mengatakan kejadian yang terjadi dalam laga tersebut menjadi pembelajaran bagi Pesut Etam ke depannya. Pemahaman mengenai aturan dalam permainan bukan hanya wasit saja yang perlu pahami, tapi seluruh elemen sepak bola lainnya, mulai dari pelatih, pemain, official, juga suporter sekalipun.

"Alhamdulillah usai insiden tadi malam pemain kita semua dalam keadaan baik-baik saja. Banyak pelajaran yang bisa kita petik, dan sisi positif dari kejadian malam kemarin bahwa pemain juga perlu belajar mengenai law of the game, serta seluruh elemen sepak bola juga," ungkapnya.

Tambahnya, dalam laga tersebut juga banyak hal yang akan mereka evaluasi untuk persiapan laga selanjutnya. Beberapa catatan evaluasi tim pelatih Borneo FC antara lain fisik, mental, dan juga taktik, karena memang dalam laga tersebut, sebenarnya Borneo FC sempat unggul di babak pertama kala gol Renan Silva merobek pertahanan Persela Lamongan di menit 19.

"Dan ini yang kita akan evaluasi lagi. Setelah unggul, kemudian bisa terkejar, ya kemungkinan ada beberapa faktor bisa fisik, mental, maupun taktik. Yang jelas, kita harus pahami bahwa dalam sebuah pertandingan, selama wasit belum meniup pluit panjang berarti segala kemungkinan masih bisa terjadi di lapangan," jelasnya.

Usai dapat satu poin di kandang Persela Lamongan, Borneo FC kembali menyiapkan diri untuk dua laga kandang lanjutan menjamu PSS Sleman dan PSM Makassar pada tanggal 4 dan 10 Agustus 2019 mendatang.