
Kekalahan di Segiri Bikin Martapura FC Sakit Hati Fokus dan Percaya Diri, PBFC Tak Pedulikan <i>Non-Teknis</i>
Aroma balas dendam diusung Martapura FC saat menjamu Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat sore (8/8). Bahkan, dibeberapa media, baik pemain maupun jajaran pengurus Laskar Sultan Adam terkesan tak bisa menyembunyikan rasa sakit hati mereka atas kekalahan yang didapat pada putaran pertama lalu di Samarinda.
Dua penyebab yang membuat kubu Martapura FC "galau" hingga saat ini adalah tak diberikannya penalti oleh pengadil saat Brima Pepito dilanggar, serta gol kemenangan PBFC justru lahir dari titik putih. Ajang balas dendam pun mereka gadang. Kemenangan seakan menjadi hal yang wajib mereka raih dalam laga yang juga akan disaksikan sekitar 500 suporter Pusamania itu.
Menanggapi kegeraman tim lawan tersebut, manager PBFC, Tommy Ermanto Pasemah justru menanggapinya dengan dingin. "Kami tak terlalu mempermasalahkan hal itu, yang kami pikir bagaimana PBFC bisa curi poin dan kunci kans lolos ke-16 besar. Untuk itu fokus dan bermainlah sesuai karakter tim adalah sebuah kewajiban. Soal wasit? saya pikir mereka tidak akan berani bermain, karena laga ini kabarnya bakal disaksikan langsung petinggi PT LI," sahutnya.
Seperti diketahui, pertemuan pertama di Stadion Segiri Samarinda, 29 April lalu, Martapura FC harus mengalah 2-1 atas tuan rumah Pusamania Borneo FC (PBFC). Dalam laga tersebut, meski sempat dibantu wasit pada 45 menit babak pertama, Martapura FC tetap tak bisa memanfaatkan keadaan. Laga ini sendiri sempat terhenti, saat tuan rumah PBFC melakukan mogok bermain selama beberapa menit, karena menanggap wasit condong berpihak kepada tim tamu.
Meski demikian, justru, PBFC sukses unggul terlebih dahulu melalui gol Feri Aman Saragih pada menit ke-12 memanfaatkan umpan terukur Akbar Rasyid yang menusuk tajam kotak 16 pertahanan Martapura FC.
Sebelum akhirnya berhasil mereka samakan menjadi 1-1 melalui gol Adam Alis Setyano pada menit ke-26 melalui skema serangan balik. Lahirnya gol inipun tak lepas dari kesalahpahaman dua pemain belakang PBFC menghalau datangnya bola sehingga Adam dengan sekali sentuhan sukses menyamakan kedudukan.
Memasuki interval kedua, sang pengadil mulai bersikap netral. Kesempatan ini dimanfaatkan skuad Pesut Etam untuk membongkar pertahanan Laskar Sultan Adam. Alhasil, ditekan secara frontal, barisan pertahanan Martapura FC terlihat sering melakukan kesalahan.
Tepat pada menit ke-52, aksi Fandi Ahmad didalam kotak 16, dihadang secara paksa. Wasit Syafrudin yang memimpin jalannya laga tak segan menunjuk titik putih. Mahamadi Ilboudo yang dipercaya sebagai algojo, tak menyia-yiakan kesempatan tersebut. Hingga berakhirnya laga, kedudukan 2-1 tetap bertahan untuk keunggulan Pesut Etam.
Dua penyebab yang membuat kubu Martapura FC "galau" hingga saat ini adalah tak diberikannya penalti oleh pengadil saat Brima Pepito dilanggar, serta gol kemenangan PBFC justru lahir dari titik putih. Ajang balas dendam pun mereka gadang. Kemenangan seakan menjadi hal yang wajib mereka raih dalam laga yang juga akan disaksikan sekitar 500 suporter Pusamania itu.
Menanggapi kegeraman tim lawan tersebut, manager PBFC, Tommy Ermanto Pasemah justru menanggapinya dengan dingin. "Kami tak terlalu mempermasalahkan hal itu, yang kami pikir bagaimana PBFC bisa curi poin dan kunci kans lolos ke-16 besar. Untuk itu fokus dan bermainlah sesuai karakter tim adalah sebuah kewajiban. Soal wasit? saya pikir mereka tidak akan berani bermain, karena laga ini kabarnya bakal disaksikan langsung petinggi PT LI," sahutnya.
Seperti diketahui, pertemuan pertama di Stadion Segiri Samarinda, 29 April lalu, Martapura FC harus mengalah 2-1 atas tuan rumah Pusamania Borneo FC (PBFC). Dalam laga tersebut, meski sempat dibantu wasit pada 45 menit babak pertama, Martapura FC tetap tak bisa memanfaatkan keadaan. Laga ini sendiri sempat terhenti, saat tuan rumah PBFC melakukan mogok bermain selama beberapa menit, karena menanggap wasit condong berpihak kepada tim tamu.
Meski demikian, justru, PBFC sukses unggul terlebih dahulu melalui gol Feri Aman Saragih pada menit ke-12 memanfaatkan umpan terukur Akbar Rasyid yang menusuk tajam kotak 16 pertahanan Martapura FC.
Sebelum akhirnya berhasil mereka samakan menjadi 1-1 melalui gol Adam Alis Setyano pada menit ke-26 melalui skema serangan balik. Lahirnya gol inipun tak lepas dari kesalahpahaman dua pemain belakang PBFC menghalau datangnya bola sehingga Adam dengan sekali sentuhan sukses menyamakan kedudukan.
Memasuki interval kedua, sang pengadil mulai bersikap netral. Kesempatan ini dimanfaatkan skuad Pesut Etam untuk membongkar pertahanan Laskar Sultan Adam. Alhasil, ditekan secara frontal, barisan pertahanan Martapura FC terlihat sering melakukan kesalahan.
Tepat pada menit ke-52, aksi Fandi Ahmad didalam kotak 16, dihadang secara paksa. Wasit Syafrudin yang memimpin jalannya laga tak segan menunjuk titik putih. Mahamadi Ilboudo yang dipercaya sebagai algojo, tak menyia-yiakan kesempatan tersebut. Hingga berakhirnya laga, kedudukan 2-1 tetap bertahan untuk keunggulan Pesut Etam.