Memutus Mitos Stadion Kapten I Wayan Dipta

Entah kebetulan atau memang kena kutukan, selama seri keempat kompetisi Liga 1 di Bali, Borneo FC tak sekalipun mendapatkan angka penuh kala bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Dari empat pertandingan dimainkan di markas Bali United tersebut selama seri keempat, hanya dua angka didapat di sana. Yakni saat bermain imbang kontra Persik Kediri (1-1) dan Bhayangkara FC (1-1). Sementara saat bertemu si empunya stadion, Borneo FC kalah 0-1. Pun saat bertemu PSS Sleman, Pesut Etam menyerah 0-1. Bahkan di laga penutup menghadapi Persipura yang tengah berjuang dari zona degradasi, Borneo FC kembali kalah 1-2 di stadion tersebut. 

Di seri kelima yang akan dimulai 5 Maret mendatang, Borneo FC kembali akan berhadapan dengan lawan-lawannya di Stadion Kapten I Wayan Dipta. 

Persela Lamongan yang juga tengah berjuang keluar dari zona degradasi menjadi lawan perdana pada 5 Maret. 

Lalu Persija Jakarta (10/3), Persiraja Banda Aceh (15/3) dan Madura United (25/3). Hanya saat bertemu Arema FC laga dimainkan di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sedangkan pertandingan terakhir melawan Persebaya, tanggal dan stadion belum diputuskan PT LIga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. 

Manajer tim Dandri Dauri mengatakan, dirinya juga heran setiap bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, kemenangan seolah sangat sulit didapatkan. Padahal secara permainan tim asuhan Fakhri Husaini ini sudah bermain baik. 

“Selalu ada hal terjadi di pertandingan kala dimainkan di stadion tersebut. Entah banyak peluang terbuang, pemain cedera atau kartu merah pemain dapatkan di pertandingan. Saya tak tahu ini kutukan atau apa, yang pasti hal-hal seperti itu kami alami,” ujar Dandri.

Namun Dandri tak sepenuhnya percaya. Ia pun bertekad meraih hasil lebih baik di seri kelima, dimana banyak pertandingan dimainkan di stadion itu. Menurutnya, Borneo FC akan terus berjuang memantapkan posisi di papan tengah, walau lawan dihadapi tak semuanya mudah.

“Kami masih bertemu Persija dan tim lainnya. Saat ini tidak ada istilah tim papan bawah, karena semua tim punya kemampuan sama. Faktanya, kami tak bisa menang lawan Persipura,” ujarnya.

Itulah sebabnya selain Persija, Madura United, Arema FC dan Persebaya, Persela dan Persiraja tak bisa dianggap sebelah mata. 

“Kami punya waktu rest cukup panjang sebelum lawan Persela. Semoga kami bisa mengawali, menjalani dan mengakhiri seri kelima dengan hasil lebih baik,” harapnya.