
Mental Pesut Etam Terus Ditempa
Banyak hak memengaruhi satu hasil pertandingan di sepak bola. Namun, yang paling utama adalah kekuatan mental. Dan hal itu pula yang coba dibenahi jajaran pelatih Borneo FC, jelang duel menghadapi Persebaya Surabaya, Jumat (11/5) sore mendatang. Hasil negatif dalam empat pertandingan terakhir, harus diakui membuat mental anak-anak Pesut Etam terganggu.
Hal tersebut diakui asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin. Menurutnya, masalah utama dalam tim saat ini bukan pada masalah skill dan kekompakan, melainkan pada mental yang tengah turun. Ini menjadi hal paling krusial dalam tim sekarang. Mental pemain sedang turun setelah hasil tak bagus di empat pertandingan terakhir. Tekanan untuk meraih kemenangan, secara otomatis membuat beban semakin besar ada pada pemain, ujar Amir, sapaan akrabnya.
Itulah sebabnya dalam setiap sesi latihan, pelatih kepala Dejan Antonic selalu memotivasi pemain untuk selalu lebih baik menunjukkan kemampuannya dan mengangkat kepala. Cideranya Dirga Lasut dan Marlon Da Silva, juga membuat pelatih harus memutar otak lebih keras untuk menyusun line utama.
Namun seperti saya katakan tadi, sekarang kita tak butuh pemain dengan kemampuan lebih. Hal utama adalah kekuatan mental mereka. Biar pemain bagus dengan skill luar biasa tapi tak kuat menghadapi tekanan seperti sekarang, secara otomatis apa yang dimiliki pemain tersebut tak akan terlihat di lapangan, terangnya.
Amir pun berharap, seluruh pemain bisa mengatasi persoalan yang ada saat ini. Dan hal paling penting adalah, dukungan dari masyarakat Samarinda, khususnya Pusamania sebagai kelompok suporter Borneo FC.
Dengan dukungan yang total, saya yakin pemain akan bisa bangkit di pertandingan lawan Persebaya. Makanya kami berharap, support dari masyarakat dan Pusamania di pertandingan nanti bisa diperlihatkan, agar pemain bisa kembali menemukan kepercayaan diri mereka, pungkas Amir.
Hal tersebut diakui asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin. Menurutnya, masalah utama dalam tim saat ini bukan pada masalah skill dan kekompakan, melainkan pada mental yang tengah turun. Ini menjadi hal paling krusial dalam tim sekarang. Mental pemain sedang turun setelah hasil tak bagus di empat pertandingan terakhir. Tekanan untuk meraih kemenangan, secara otomatis membuat beban semakin besar ada pada pemain, ujar Amir, sapaan akrabnya.
Itulah sebabnya dalam setiap sesi latihan, pelatih kepala Dejan Antonic selalu memotivasi pemain untuk selalu lebih baik menunjukkan kemampuannya dan mengangkat kepala. Cideranya Dirga Lasut dan Marlon Da Silva, juga membuat pelatih harus memutar otak lebih keras untuk menyusun line utama.
Namun seperti saya katakan tadi, sekarang kita tak butuh pemain dengan kemampuan lebih. Hal utama adalah kekuatan mental mereka. Biar pemain bagus dengan skill luar biasa tapi tak kuat menghadapi tekanan seperti sekarang, secara otomatis apa yang dimiliki pemain tersebut tak akan terlihat di lapangan, terangnya.
Amir pun berharap, seluruh pemain bisa mengatasi persoalan yang ada saat ini. Dan hal paling penting adalah, dukungan dari masyarakat Samarinda, khususnya Pusamania sebagai kelompok suporter Borneo FC.
Dengan dukungan yang total, saya yakin pemain akan bisa bangkit di pertandingan lawan Persebaya. Makanya kami berharap, support dari masyarakat dan Pusamania di pertandingan nanti bisa diperlihatkan, agar pemain bisa kembali menemukan kepercayaan diri mereka, pungkas Amir.