
Negara Lain Bisa, Kenapa Indonesia Tidak?
Kabar sedap sempat hinggap di telinga insan sepakbola Indonesia. pertemuan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, serta perwakilan klub di Yogyakarta menyatakan kompetisi dimulai pada 1 November. Namun belakangan, pihak keamanan kembali tak memberi izin untuk seluruh pertandingan Liga 1. Inilah yang membuat pelaku sepak bola kembali berada dalam ketidakpastian akan masa depan mereka.
Kabar gembira itu awalnya juga sempat membuat seorang Javlon Guseynov gembira. Kapten kedua Borneo FC Samarinda ini mengaku sangat senang mendengar kabar itu, walau akhirnya ia kembali berada dalam posisi tak pasti.
Pertama, semua orang senang senang mendengar kabar bahwa kompetisi akan kembali lanjut karena kami semua rindu sepak bola. Sangat sulit jika hanya berlatih tanpa target dan laga. Tapi sayangnya, mereka menundanya lagi. Ini sudah tidak serius, ujar Javlon.
Javlon mengakui dalam situasi seperti saat ini, memang agak berisiko menggelar kompetisi. Namun ia membandingkan dengan negara lain yang sudah menggelar pertandingan, meski situasi pandemi masih terjadi. Javlon tak mau mengambil contoh jauh-jauh seperti di Eropa yang sudah menjalankan musim barunya.
Semua negara sudah melanjutkan kembali kompetisi dan mereka sudah selesai menyelenggarakannya. Tidak usah bicara kompetisi di Eropa atau yang lain. Kita bisa lihat Liga di Malaysia atau di Thailand yang bahkan bermain dengan suporter. Saya tidak mengerti mengapa liga kita tidak juga bisa jalan. Seharusnya kalau mereka bisa, kenapa Indonesia tidak, ujarnya setengah bertanya.
Liga Super Malaysia dan Thailand saat ini memang sudah berjalan seperti biasa. Meski jumlah penonton dibatasi, namun Javlon melihat jalannya kompetisi membuat sepak bola sudah hidup kembali di Malaysia, Thailand bahkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Javlon pun mengaku sudah sangat tak sabar ingin berkompetisi seperti musim-musim sebelumnya. Ia pun tak mempermasalahkan jika kompetisi dimainkan di satu pulau saja, dengan tidak boleh dihadiri penonton. Yang ia inginkan adalah kepastian untuk bisa kembali berkompetisi.
"Saya berharap minggu ini mereka (PSSI dan PT LIB) bisa memberikan keputusan dan tidak mengubahnya lagi. Saya mengerti situasinya sekarang tidak terlalu bagus tentang Covid-19. Tapi semuanya di sini hanya bekerja di sepak bola, tegasnya.
Kabar gembira itu awalnya juga sempat membuat seorang Javlon Guseynov gembira. Kapten kedua Borneo FC Samarinda ini mengaku sangat senang mendengar kabar itu, walau akhirnya ia kembali berada dalam posisi tak pasti.
Pertama, semua orang senang senang mendengar kabar bahwa kompetisi akan kembali lanjut karena kami semua rindu sepak bola. Sangat sulit jika hanya berlatih tanpa target dan laga. Tapi sayangnya, mereka menundanya lagi. Ini sudah tidak serius, ujar Javlon.
Javlon mengakui dalam situasi seperti saat ini, memang agak berisiko menggelar kompetisi. Namun ia membandingkan dengan negara lain yang sudah menggelar pertandingan, meski situasi pandemi masih terjadi. Javlon tak mau mengambil contoh jauh-jauh seperti di Eropa yang sudah menjalankan musim barunya.
Semua negara sudah melanjutkan kembali kompetisi dan mereka sudah selesai menyelenggarakannya. Tidak usah bicara kompetisi di Eropa atau yang lain. Kita bisa lihat Liga di Malaysia atau di Thailand yang bahkan bermain dengan suporter. Saya tidak mengerti mengapa liga kita tidak juga bisa jalan. Seharusnya kalau mereka bisa, kenapa Indonesia tidak, ujarnya setengah bertanya.
Liga Super Malaysia dan Thailand saat ini memang sudah berjalan seperti biasa. Meski jumlah penonton dibatasi, namun Javlon melihat jalannya kompetisi membuat sepak bola sudah hidup kembali di Malaysia, Thailand bahkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Javlon pun mengaku sudah sangat tak sabar ingin berkompetisi seperti musim-musim sebelumnya. Ia pun tak mempermasalahkan jika kompetisi dimainkan di satu pulau saja, dengan tidak boleh dihadiri penonton. Yang ia inginkan adalah kepastian untuk bisa kembali berkompetisi.
"Saya berharap minggu ini mereka (PSSI dan PT LIB) bisa memberikan keputusan dan tidak mengubahnya lagi. Saya mengerti situasinya sekarang tidak terlalu bagus tentang Covid-19. Tapi semuanya di sini hanya bekerja di sepak bola, tegasnya.