PBFC 0-0 Persib Lagi-Lagi, Djumadi Effendi!
Laga seru tersaji saat Pusamania Borneo FC (PBFC) menjamu Persib Bandung, dalam laga Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Dalam laga tersebut, kedua tim bermain imbang 0-0 dan sama-sama meraih satu poin.
Hasil ini tentu bukan yang diharapkan skuad Pesut Etam, sebagai tuan rumah mereka jelas ingin mematok hasil sempurna. "Ini adalah laga bagus karena kita tahu Persib adalah tim yang bagus, tapi wasit sulit dipercaya dan itu harus dirubah," papar Dragan Djukanovic, pelatih PBFC.
Ya, dalam laga yang dipimpin wasit Djumadi Effendi tersebut, PBFC merasa dikerjai. Meski bertindak sebagai tuan rumah, juara Divisi Utama Liga Indonesia 2014 itu menilai keputusan wasit banyak keliru yang membuat timnya dirugikan.
"Ada enam peluang bagus dan sosok yang tampil buruk di laga tadi adalah wasit. Tidak pernah dalam hidup saya dalam tujuh musim di level top melihat wasit seperti tadi, ini tidak bisa dipercaya," tambah Dragan lagi.
Jalannya pertandingan sebenarnya berlangsung menarik. Jual beli serangan disajikan kedua tim. Meski PBFC bermain kurang menekan pada babak pertama, namun skuad Pesut Etam mampu tampil agresif pada 45 menit interval kedua.
Maung Bandung pun dipaksa hanya bermain dengan mengandalkan serangan balik. Serangkaian peluang emas beberapa kali tercipta, total 18 peluang berhasil mereka catatkan.
"Pertama saya ingin katakan di babak pertama kami tidak bermain baik, mungkin tim lawan bermain kuat dan penguasaan bola lebih banyak. Tapi di babak kedua kami bermain sangat bagus dan bisa kontrol game," urai Dragan.
Disisi lain, dalam catatan pertemuan PBFC melawan Persib, wasit Djumadi Effendi memiliki catatan buruk dalam kepemimpinannya. Segar ingatan, saat kartu merah kontroversial kepada Viktor Pae pada ajang Piala Presiden 2015 lalu di Stadion Jalak Harupat membuat Persib menang 2-1 (4-4), sekaligus memastikan diri lolos ke babak berikutnya karena unggul produktifitas gol.
"Ada satu momen disaat pemain kami dijatuhkan didalam kotak penalti, tapi wasit tidak menganggap itu pelanggaran. Ini Luar biasa, wasit benar-benar menjadi pembeda malam ini," pungkas Danilo Fernando, manajer tim PBFC.
Hasil ini tentu bukan yang diharapkan skuad Pesut Etam, sebagai tuan rumah mereka jelas ingin mematok hasil sempurna. "Ini adalah laga bagus karena kita tahu Persib adalah tim yang bagus, tapi wasit sulit dipercaya dan itu harus dirubah," papar Dragan Djukanovic, pelatih PBFC.
Ya, dalam laga yang dipimpin wasit Djumadi Effendi tersebut, PBFC merasa dikerjai. Meski bertindak sebagai tuan rumah, juara Divisi Utama Liga Indonesia 2014 itu menilai keputusan wasit banyak keliru yang membuat timnya dirugikan.
"Ada enam peluang bagus dan sosok yang tampil buruk di laga tadi adalah wasit. Tidak pernah dalam hidup saya dalam tujuh musim di level top melihat wasit seperti tadi, ini tidak bisa dipercaya," tambah Dragan lagi.
Jalannya pertandingan sebenarnya berlangsung menarik. Jual beli serangan disajikan kedua tim. Meski PBFC bermain kurang menekan pada babak pertama, namun skuad Pesut Etam mampu tampil agresif pada 45 menit interval kedua.
Maung Bandung pun dipaksa hanya bermain dengan mengandalkan serangan balik. Serangkaian peluang emas beberapa kali tercipta, total 18 peluang berhasil mereka catatkan.
"Pertama saya ingin katakan di babak pertama kami tidak bermain baik, mungkin tim lawan bermain kuat dan penguasaan bola lebih banyak. Tapi di babak kedua kami bermain sangat bagus dan bisa kontrol game," urai Dragan.
Disisi lain, dalam catatan pertemuan PBFC melawan Persib, wasit Djumadi Effendi memiliki catatan buruk dalam kepemimpinannya. Segar ingatan, saat kartu merah kontroversial kepada Viktor Pae pada ajang Piala Presiden 2015 lalu di Stadion Jalak Harupat membuat Persib menang 2-1 (4-4), sekaligus memastikan diri lolos ke babak berikutnya karena unggul produktifitas gol.
"Ada satu momen disaat pemain kami dijatuhkan didalam kotak penalti, tapi wasit tidak menganggap itu pelanggaran. Ini Luar biasa, wasit benar-benar menjadi pembeda malam ini," pungkas Danilo Fernando, manajer tim PBFC.
