
PBFC Pernah Kalah dan Dihukum Komdis Begitu Ditakuti Klub Divisi Utama, Pesut Etam Heran!
Hasil dari sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengenai laga antara Pusamania Borneo FC (PBFC) vs Persis Solo dan juga "sepakbola gajah" yang dipertontonkan PSS Sleman vs PSIS Semarang akhirnya sudah diputuskan. Melalui ketua Komdis, Hinca Panjaitan, PSS Sleman dan PSIS Semarang dijatuhi hukuman diskualifikasi.
Lantas, apa hubungannya "sepakbola gajah" ini dengan PBFC? Disinyalir, PSS dan PSIS memainkan sepakbola konyol ini untuk menghindari Pesut Etam di babak semifinal. Pertandingan yang selayaknya kedua tim bermain untuk saling mengalahkan, malah berlangsung untuk berlomba-lomba saling mengalah dengan membobol gawang sendiri.
Dianggap sebagai aktor dibalik dagelan yang dimainkan PSS vs PSIS, manajer PBFC, Tommy Ermanto angkat bicara. "Mengherankan karena kami belum pernah bertemu dengan kedua tim tersebut. Kami tidak selamanya menang, pernah merasakan imbang dan kalah. Aneh rasanya jika mereka harus menghindari kami yang juga tidak sempurna ini. Bahkan kami pernah tiga kali dihukum Komdis," ungkapnya.
Ketika banyak tudingan mengarah ke PBFC, kedua tim tersebut justru membantah jika mereka berusaha menghindari PBFC di babak 4 besar. "Kami sebenarnya tidak menghindari siapapun. Cuma, terkait isu itu, kami ingin buktikan benar atau tidak PSIS ingin mengindari. Kami main dengan benar, mereka tidak main sama sekali. Dan sekali lagi saya tegaskan kami tidak menghindari siapapun," tegas manajer PSS, Suparjiono.
Pernyataan yang sama juga diutarakan manajer PSIS, Wahyu Winarto. Ia membantah jika timnya memang sengaja untuk kalah agar tidak bertemu PBFC. "Kami datang bukan untuk mau kalah. Ngapain kalau kami sengaja kalah, kami datang ke stadion. Kami bermain kemarin sudah sesuai strategi yang tim pelatih inginkan. Tapi, justru akhirnya begini."
Lima gol yang tercipta di laga yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan PSS ini sendiri sudah sampai ke telinga media asing. Beberapa media ternama seperti Guardian, Daily Mail, 101greatgoals, Bleacher Report, dan Yahoo sudah mulai membahasnya.
Guardian yang melansir info dari 101greatgoals menyebut baik PSS maupun PSIS sama-sama tak mau menang demi menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo FC yang disebut-sebut sebagai tim terkuat di Divisi Utama.
Lantas, apa hubungannya "sepakbola gajah" ini dengan PBFC? Disinyalir, PSS dan PSIS memainkan sepakbola konyol ini untuk menghindari Pesut Etam di babak semifinal. Pertandingan yang selayaknya kedua tim bermain untuk saling mengalahkan, malah berlangsung untuk berlomba-lomba saling mengalah dengan membobol gawang sendiri.
Dianggap sebagai aktor dibalik dagelan yang dimainkan PSS vs PSIS, manajer PBFC, Tommy Ermanto angkat bicara. "Mengherankan karena kami belum pernah bertemu dengan kedua tim tersebut. Kami tidak selamanya menang, pernah merasakan imbang dan kalah. Aneh rasanya jika mereka harus menghindari kami yang juga tidak sempurna ini. Bahkan kami pernah tiga kali dihukum Komdis," ungkapnya.
Ketika banyak tudingan mengarah ke PBFC, kedua tim tersebut justru membantah jika mereka berusaha menghindari PBFC di babak 4 besar. "Kami sebenarnya tidak menghindari siapapun. Cuma, terkait isu itu, kami ingin buktikan benar atau tidak PSIS ingin mengindari. Kami main dengan benar, mereka tidak main sama sekali. Dan sekali lagi saya tegaskan kami tidak menghindari siapapun," tegas manajer PSS, Suparjiono.
Pernyataan yang sama juga diutarakan manajer PSIS, Wahyu Winarto. Ia membantah jika timnya memang sengaja untuk kalah agar tidak bertemu PBFC. "Kami datang bukan untuk mau kalah. Ngapain kalau kami sengaja kalah, kami datang ke stadion. Kami bermain kemarin sudah sesuai strategi yang tim pelatih inginkan. Tapi, justru akhirnya begini."
Lima gol yang tercipta di laga yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan PSS ini sendiri sudah sampai ke telinga media asing. Beberapa media ternama seperti Guardian, Daily Mail, 101greatgoals, Bleacher Report, dan Yahoo sudah mulai membahasnya.
Guardian yang melansir info dari 101greatgoals menyebut baik PSS maupun PSIS sama-sama tak mau menang demi menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo FC yang disebut-sebut sebagai tim terkuat di Divisi Utama.