Permak Persegres Tiga Gol Pelatih Borneo FC: Seharusnya Bisa Lebih 8 Gol
Banyaknya peluang yang gagal dikonversi menjadi gol saat melawan Persegres Gresik membuat pelatih Borneo FC kurang puas.
Seperti diketahui, Sabtu (29/4) malam kemarin, Borneo FC memetik kemenangan 3-0 atas Persegres Gresik United dalam laga lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 di Stadion Segiri Samarinda.
Tiga Gol kemenangan tuan rumah dibuat oleh Flavio Beck Junior pada menit ke-32, Lerby Eliandry pada menit ke-53 dan Shane Smeltz Edward pada menit ke-61.
"Kalau kami bermain bagus, seharusnya kami bisa menang lebih dari delapan gol. Namun, anak-anak tidak memiliki mental tersebut sehingga hanya tiga gol yang tercipta," kata Dragan dalam konferensi pers usai pertandingan.
Dragan menilai anak asuhnya tidak memiliki mental sebagai pemenang dalam laga itu. Dia menilai semestinya Borneo bisa mencetak gol lebih banyak lagi. Peluang-peluang yang bisa dibuat itu, menurut Dragan, menjadi bukti kalau timnya sudah padu.
Regulasi pemain junior ini juga jadi masalah. Bukan cuma kami yang protes, semua klub juga bersuara sama. Regulasi ini membuat kami tidak bisa menurunkan pemain terbaik sejak babak pertama, urainya.
Seperti diketahui, Sabtu (29/4) malam kemarin, Borneo FC memetik kemenangan 3-0 atas Persegres Gresik United dalam laga lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 di Stadion Segiri Samarinda.
Tiga Gol kemenangan tuan rumah dibuat oleh Flavio Beck Junior pada menit ke-32, Lerby Eliandry pada menit ke-53 dan Shane Smeltz Edward pada menit ke-61.
"Kalau kami bermain bagus, seharusnya kami bisa menang lebih dari delapan gol. Namun, anak-anak tidak memiliki mental tersebut sehingga hanya tiga gol yang tercipta," kata Dragan dalam konferensi pers usai pertandingan.
Dragan menilai anak asuhnya tidak memiliki mental sebagai pemenang dalam laga itu. Dia menilai semestinya Borneo bisa mencetak gol lebih banyak lagi. Peluang-peluang yang bisa dibuat itu, menurut Dragan, menjadi bukti kalau timnya sudah padu.
Regulasi pemain junior ini juga jadi masalah. Bukan cuma kami yang protes, semua klub juga bersuara sama. Regulasi ini membuat kami tidak bisa menurunkan pemain terbaik sejak babak pertama, urainya.
