Piala Presiden, Final dan Asri Akbar
Ajang Piala Presiden selalu berkesan bagi Asri Akbar. Gelandang 35 tahun ini punya rekor menakjubkan di mana selalu membawa tim yang dibela ke final.
Edisi pertama Piala Presiden 2015, Asri mampu mengantarkan Sriwijaya FC menjadi finalis. Sayang di laga penentu kontra Persib Bandung timnya kalah.
Sempat absen setahun, Piala Presiden kembali bergulir dua tahun lalu. Di edisi kedua ini, Borneo FC menjadi klub naungan Asri. Meski berstatus tim lapis, dia berhasil memuluskan langkah tim ke final. Namun lagi-lagi gagal menjadi juara setelah takluk dari Arema FC.
Selalu gagal menjadi juara, kesabaran Asri terbayar tuntas musim lalu. Membela Persija Jakarta, eks Persib Bandung ini akhirnya membawa tim juara Piala Presiden 2018. Mengalahkan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Musim ini, Asri kembali ke pangkuan Borneo FC. Banyak yang menanti sampai di mana tuahnya mengantarkan tim ke final Piala Presiden. Apakah capaiannya hanya kebetulan atau memang selalu dinaungi keberuntungan.
"Sebagai pemain tentu saya senang selalu bisa membawa tim ke final Piala Presiden. Tapi di setiap edisi atmosfernya selalu berbeda. Yang membedakan hanya tekad kuat," ucap Asri.
Bagi Asri yang telah kenyang pengalaman, berlaga di sebuah turnamen tak perlu banyak pemain bintang. Dia menekankan tim hanya perlu pemain yang mau kerja keras.
"Sewaktu saya di Borneo FC, kami tampil didominasi pemain muda saat ikut Piala Presiden. Banyak yang meremehkan saat itu karena tim memang tidak diberi target tinggi. Tapi akhirnya kami bisa kasih lebih, itu semua berkat kemauan tim yang kuat. Bukan secara individu tapi secara tim," imbuhnya.
Sama seperti kebanyakan pemain lain, Asri ingin Borneo FC bisa kembali tampil di final dan keluar sebagai juara. Namun misi ini bakal tak mudah karena harus melewati adangan tim kuat lain seperti Madura United, Persija Jakarta, dan PSS Sleman. "Insyaallah semua bisa kami lewati. Setiap tim punya kans yang sama untuk lolos," pungkasnya.
Edisi pertama Piala Presiden 2015, Asri mampu mengantarkan Sriwijaya FC menjadi finalis. Sayang di laga penentu kontra Persib Bandung timnya kalah.
Sempat absen setahun, Piala Presiden kembali bergulir dua tahun lalu. Di edisi kedua ini, Borneo FC menjadi klub naungan Asri. Meski berstatus tim lapis, dia berhasil memuluskan langkah tim ke final. Namun lagi-lagi gagal menjadi juara setelah takluk dari Arema FC.
Selalu gagal menjadi juara, kesabaran Asri terbayar tuntas musim lalu. Membela Persija Jakarta, eks Persib Bandung ini akhirnya membawa tim juara Piala Presiden 2018. Mengalahkan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Musim ini, Asri kembali ke pangkuan Borneo FC. Banyak yang menanti sampai di mana tuahnya mengantarkan tim ke final Piala Presiden. Apakah capaiannya hanya kebetulan atau memang selalu dinaungi keberuntungan.
"Sebagai pemain tentu saya senang selalu bisa membawa tim ke final Piala Presiden. Tapi di setiap edisi atmosfernya selalu berbeda. Yang membedakan hanya tekad kuat," ucap Asri.
Bagi Asri yang telah kenyang pengalaman, berlaga di sebuah turnamen tak perlu banyak pemain bintang. Dia menekankan tim hanya perlu pemain yang mau kerja keras.
"Sewaktu saya di Borneo FC, kami tampil didominasi pemain muda saat ikut Piala Presiden. Banyak yang meremehkan saat itu karena tim memang tidak diberi target tinggi. Tapi akhirnya kami bisa kasih lebih, itu semua berkat kemauan tim yang kuat. Bukan secara individu tapi secara tim," imbuhnya.
Sama seperti kebanyakan pemain lain, Asri ingin Borneo FC bisa kembali tampil di final dan keluar sebagai juara. Namun misi ini bakal tak mudah karena harus melewati adangan tim kuat lain seperti Madura United, Persija Jakarta, dan PSS Sleman. "Insyaallah semua bisa kami lewati. Setiap tim punya kans yang sama untuk lolos," pungkasnya.