
Rispek Terhadap Kondisi Calon Lawan
Kompetisi Liga 1 musim ini memang spesial, digelar di tengah Pandemi dan semua harus menyesuaikan dengan kondisi yang tidak pasti.
Namun di tengah masalah yang melanda, isu soal hasil PCR pemain pun mulai mencuat. Sebab ada beberapa tim yang merasa dirugikan dari hasil PCR yang mereka terima dari tim PT LIB.
Beberapa klub harus kehilangan pemainnya jelang pertandingan setelah menerima hasil PCR, karena terindikasi positif. Padahal saat melakukan PCR secara mandiri, hasil yang didapat justru negatif.
“Saya memang ada membaca dari beberapa media, jika ada tim yang pemainnya sebenarnya bisa bermain, justru tak bisa diturunkan setelah menerima hasil tes PCR dari PT LIB. Padahal klub bersangkutan sudah melakukan PCR mandiri dengan hasil negatif,” ujar Fakhri Husaini, pelatih Borneo FC.
Menurut Fakhri, situasi di beberapa tim saat ini memang sangat mengkhawatirkan. Sebab ada banyak pemain tak bisa diturunkan karena menjalani karantina mandiri di hotel. Hal yang sama sebenarnya dialami calon lawan, yakni Persikabo 1973. Sebab ada banyak pemain Persikabo harus dikarantina jika mengacu pada pertandingan merema sebelumnya.
Fakhri sendiri enggan memberikan komentarnya terkait kondisi Persikabo 1973. Sebab ia tak mau disebut memanfaatkan momentum tak bagus lawan sebagai sebuah keuntungan.
“Saya secara pribadi dan mewakili tim hanya berdoa, semoga siapapun mereka yang terpapar Covid-19 saat ini bisa sembuh. Sebab kompetisi akan berjalan menarik jika semua bisa turun dengan kekuatan terbaik,” tambahnya.
Fakhri hanya berharap kejujuran diutamakan di kompetisi saat ini. Jika memang pemain positif, maka harus dikarantina.
“Jangan nanti muncul dugaan pemain negatif malah dinyatakan terpapar untuk menggembosi salah satu tim. Semua butuh kejujuran demi kompetisi yang menarik,” pungkas Fakhri.