Rivaldo Jadi Contoh Apik Pemain Muda

Pelatih Borneo FC Samarinda, Fabio Lefundes, menegaskan bahwa gaya kepemimpinannya di ruang ganti atau di lapangan bukan soal kemarahan, melainkan bentuk kedekatan emosional dan dorongan agar pemain memberikan kemampuan terbaik. Hal ini disampaikannya setelah kemenangan dramatis Borneo FC atas Madura United dengan skor 1-0 pada lanjutan Liga 1 Indonesia 2025/2026 di Stadion Segiri Samarinda, Sabtu 22 November 2025 malam.

"Rivaldo lahir tahun 2003, anak saya juga lahir tahun itu. Saya selalu bilang ke anak saya: Saya marah bukan karena benci, tapi karena saya sayang," ujar Lefundes.

Ia menjelaskan bahwa nada tinggi atau tekanan dalam latihan bukan bentuk frustasi, melainkan investasi mental. "Saya marah karena saya ingin mereka kasih maksimal. Ketika mereka maksimal, mereka dapat lebih banyak kesempatan dan hasil lebih bagus," lanjutnya.

Bagi mantan pelatih Persita Tangerang tersebut, tugasnya sebagai pelatih datang ke skuad Pesut Etam bukan hanya menyusun strategi, tetapi juga membentuk mental juara. "Saat saya datang, saya punya peran besar, membawa level mereka setinggi mungkin," tegasnya. Rivaldo Pakpahan menjadi contoh nyata filosofi tersebut.

Berkat performanya yang konsisten di tim kebanggaan warga Samarinda, ia kembali mendapat panggilan guna memperkuat Timnas Indonesia U-23. "Kenapa dia dipanggil timnas? Karena dia kasih hasil maksimal di tim ini. Dia pemain luar biasa," katanya.

"Saya bilang ke dia, saya akan rindu kamu ketika kamu di timnas. Semoga kamu bagus di sana," imbuhnya penuh harap.