
Semua Elemen Mau Bekerja
Kompetisi musim ini bisa dikatakan menjadi yang tersulit bagi seluruh kontestan Liga 1. Tak bermain di kandang, serta harus mentaati aturan ketat karena kompetisi dimainkan di tengah pandemi.
Tak sedikit tim harus mengganti pelatih di tengah kompetisi, guna menaikan prestasi. Borneo FC menjadi salah satunya. Tercatat ada tiga pelatih menangani tim musim ini. Diawali Mario Gomez, Risto Vidakovic, Ahmad Amiruddin sebagai pelatih sementara hingga Fakhri Husaini saat ini.
Gomez meninggalkan tim saat pertandingan baru dua kali dilakoni. Kemudian Risto memberi asa dengan meningkatnya permainan Pesut Etam hingga tak terkalahkan di enam laga beruntun. Namun Risto akhirnya berkhianat dengan meninggalkan tim dan memilih menjadi pelatih di Malaysia. Ahmad Amiruddin yang diberi wewenang sementara tak sanggup mengangkat permainan tim, hingga akhirnya manajemen memilih Fakhri Husaini, yang sukses membawa Aceh merebut perak di PON Papua.
Secara umum konsistensi permainan bisa dipertahankan Fakhri, walau memegang tim saat kompetisi sudah memasuki akhir putaran pertama.
“Ada banyak hal yang membuat tim ini bisa menjaga konsistensi sampai saat ini. Ini bukan kebersihan orang per orang atau individu,” terang Fakhri.
Fakhri menjelaskan, semua unsur di dalam tim selama ini bekerja dengan baik. Staf pelatih, tim medis dan awak media di dalam tim dikatakan Fakhri sangat mendukung kinerjanya. Mulai dari manajemen di level tertinggi hingga tim yang terdiri dari beberapa tingkatan.
“Saat saya membutuhkan rekaman video baik tim sendiri maupun lawan, tim media dalam tim dengan cepat menberikan apa yang saya minta. Ini menjadi salah satu bentuk support hingga tim bisa sampai seperti ini,” ujarnya.
Selain itu tim medis juga terus bekerja agar pemain bisa cepat sembuh dan semua terus dilaporkan kepada tim pelatih.
“Pun dengan Kit Man yang menurut saya bekerja sangat baik dalam tim,” sambungnya.
Hal-hal itulah dikatakan Fakhri yang membuat Borneo FC bisa menjaga konsistensi secara keselurhan sampai saat ini. Capaian yang terjadi dalam tim sepak bola, dikatakan Fakhri sangat mustahil dilakukan satu atau dua orang saja. Dukungan semua elemen yang mau bekerja, menjadikan sebuah tim bisa sukses.
“Dan yang tak kalah penting adalah dukungan serta doa-doa dari supporter dan masyarakat Samarinda dan Kaltim secara umum,” pungkas Fakhri.