
Siasati Jadwal Padat dengan Rotasi Pemain
Berbekal hasil laga terakhir mereka pada 18 Juli 2019 lalu, skuad Borneo FC terus membenahi diri untuk melangkah ke depan. Diakui asisten pelatih, Ahmad Amiruddin, meski menang dengan skor 4-3 kala menjamu Barito Putera itu dalam Derby Papadaan, tetap saja selisih gol hanya satu.
Artinya, lini belakang Borneo FC juga masih menjadi PR. Hal itu terbukti dari gol cepat lawan yang mampu mengejar ketertinggalan yang hanya berkisar 20 menitan. Padahal, Borneo FC sudah unggul di babak pertama dan mampu terkejar di babak kedua.
"Benar, pertahanan kita emang menjadi PR tersendiri, apalagi kemarin hanya dalam waktu 20 menitan juga terjadi gol. Banyak yang menjadi catatan kita," ungkap Amir, sapaannya.
Namun, Amir menegaskan absennya salah satu pemain bukan menjadi alasan hal tersebut terjadi, seperti misalnya Jan Lammers yang sudah absen dalam dua laga terakhir akibat cedera. Menurutnya banyak faktor, mulai dari komunikasi antar pemain di lini belakang, hilang konsentrasi, atau bahkan memang pemain lawan yang cukup unggul lini depannya.
"Absennya Jan kami rasa bukan jadi alasan, sepakbola itu kerja tim dan harus saling membantu dalam setiap momen yang terjadi di lapangan," katanya.
Lebih lanjut, mengenai padatnya jadwal Borneo FC yang jarak dari satu laga ke laga lainnya cukup dekat, tim pelatih memilih melakukan rotasi pemain. Selain menghindari resiko cedera juga untuk melihat perkembangan masing-masing pemain dari Pesut Etam itu sendiri.
"Nyiasati jadwal padat gini ya kita harus pintar melakukan rotasi. Pemain sudah sangat siap dan mereka akan tunjukan kemampuan terbaiknya untuk capai hasil maksimal. Target kita memperbaiki peringkat klasemen," jelasnya.
Selanjutnya, satu-satunya tim asal Kaltim di Liga 1 ini akan berlaga tandang kontra Perseru Badak Lampung FC pada Senin (22/7) besok. Tim pun sudah berangkat sejak Sabtu (20/7) kemarin menuju Lampung.
Dari 20 pemain yang dibawa, ada nama baru disana yaitu M. Sihran, salah satu punggawa dari Borneo FC U-20, yang disinyalir menggantikan dua pemain Borneo FC yang saat ini tengah mengikuti TC bersama Timnas U-23, yaitu Ulul Azmi dan Rifal Lastori.
Artinya, lini belakang Borneo FC juga masih menjadi PR. Hal itu terbukti dari gol cepat lawan yang mampu mengejar ketertinggalan yang hanya berkisar 20 menitan. Padahal, Borneo FC sudah unggul di babak pertama dan mampu terkejar di babak kedua.
"Benar, pertahanan kita emang menjadi PR tersendiri, apalagi kemarin hanya dalam waktu 20 menitan juga terjadi gol. Banyak yang menjadi catatan kita," ungkap Amir, sapaannya.
Namun, Amir menegaskan absennya salah satu pemain bukan menjadi alasan hal tersebut terjadi, seperti misalnya Jan Lammers yang sudah absen dalam dua laga terakhir akibat cedera. Menurutnya banyak faktor, mulai dari komunikasi antar pemain di lini belakang, hilang konsentrasi, atau bahkan memang pemain lawan yang cukup unggul lini depannya.
"Absennya Jan kami rasa bukan jadi alasan, sepakbola itu kerja tim dan harus saling membantu dalam setiap momen yang terjadi di lapangan," katanya.
Lebih lanjut, mengenai padatnya jadwal Borneo FC yang jarak dari satu laga ke laga lainnya cukup dekat, tim pelatih memilih melakukan rotasi pemain. Selain menghindari resiko cedera juga untuk melihat perkembangan masing-masing pemain dari Pesut Etam itu sendiri.
"Nyiasati jadwal padat gini ya kita harus pintar melakukan rotasi. Pemain sudah sangat siap dan mereka akan tunjukan kemampuan terbaiknya untuk capai hasil maksimal. Target kita memperbaiki peringkat klasemen," jelasnya.
Selanjutnya, satu-satunya tim asal Kaltim di Liga 1 ini akan berlaga tandang kontra Perseru Badak Lampung FC pada Senin (22/7) besok. Tim pun sudah berangkat sejak Sabtu (20/7) kemarin menuju Lampung.
Dari 20 pemain yang dibawa, ada nama baru disana yaitu M. Sihran, salah satu punggawa dari Borneo FC U-20, yang disinyalir menggantikan dua pemain Borneo FC yang saat ini tengah mengikuti TC bersama Timnas U-23, yaitu Ulul Azmi dan Rifal Lastori.