Skuad PBFC Dipindahkan ke SoloSuporter Persinga Ngawi Lakukan Teror Hingga ke Hotel
Raihan satu poin Pusamania Borneo FC (PBFC) atas tuan rumah Persinga Ngawi harus dilalui dengan perjuangan ekstra. Bahkan, hingga peluit tanda berakhirnya laga pun teror kepada skuad Pesut Etam terus didapatkan Danilo Fernando dan kawan-kawan.
Melihat kejadian itu, manajemen PBFC langsung bertindak cepat. Tanpa berpikir panjang, rombongan tim pun memilih meninggalkan Hotel Sukowati Ngawi tempat tim menginap. Malam ini, dijadwalkan tim akan boyongan ke Solo.
"Kami tinggalkan Ngawi malam ini juga, sudah tidak aman disini, kasian pemain. kami juga harus memikirkan kondisi fisik dan mental mereka. Mereka harus tenang beristirahat, saya sudah intruksikan manajemen cari hotel di Solo, jadi kami memilih untuk menginap disana saja sembari menunggu penerbangan Rabu besok," ujar Nabil Husein Said Amin, Presiden Klub PBFC, yang ikut dalam rombongan tim.
Seperti diketahui, laga PBFC melawan Persinga memang berlangsung panas, selain diwarnai kericuhan antar pemain dan kartu merah bagi kedua kesebelasan, dari atas tribun pendukung tuan rumah juga tak segan melakukan tindakan intimidasi kepada skuad Pesut Etam. Bahkan sampai ke hotel tempat tim menginap.
"Nyanyi rasis hingga melempar ke bench pemain PBFC dilakukan penonton di Ngawi. Ini berbanding terbalik dengan tindakan saat mereka bermain di Samarinda, suporter kami menyambut Persinga Ngawi layaknya tamu yang harus dijamu," tutur Nabil Husein dengan nada kecewa.
Melihat kejadian itu, manajemen PBFC langsung bertindak cepat. Tanpa berpikir panjang, rombongan tim pun memilih meninggalkan Hotel Sukowati Ngawi tempat tim menginap. Malam ini, dijadwalkan tim akan boyongan ke Solo.
"Kami tinggalkan Ngawi malam ini juga, sudah tidak aman disini, kasian pemain. kami juga harus memikirkan kondisi fisik dan mental mereka. Mereka harus tenang beristirahat, saya sudah intruksikan manajemen cari hotel di Solo, jadi kami memilih untuk menginap disana saja sembari menunggu penerbangan Rabu besok," ujar Nabil Husein Said Amin, Presiden Klub PBFC, yang ikut dalam rombongan tim.
Seperti diketahui, laga PBFC melawan Persinga memang berlangsung panas, selain diwarnai kericuhan antar pemain dan kartu merah bagi kedua kesebelasan, dari atas tribun pendukung tuan rumah juga tak segan melakukan tindakan intimidasi kepada skuad Pesut Etam. Bahkan sampai ke hotel tempat tim menginap.
"Nyanyi rasis hingga melempar ke bench pemain PBFC dilakukan penonton di Ngawi. Ini berbanding terbalik dengan tindakan saat mereka bermain di Samarinda, suporter kami menyambut Persinga Ngawi layaknya tamu yang harus dijamu," tutur Nabil Husein dengan nada kecewa.