
Soroti Kinerja Wasit di Cilacap Ashari: Seharusnya PBFC Dapat Penalti
Bertandang ke markas PSCS Cilacap, pada Rabu (22/10) di Stadion Wijaya Kusuma, Pusamania Borneo FC (PBFC) harus takluk dengan skor 2-1 atas tuan rumah. Dua gol, Andesi Prabowo pada menit ke-35 dan ke-39 yang keduanya diawali melalui umpan setpiece sudah cukup membalas gol cepat PBFC pada menit ke-9 melalui kaki Feri Aman Saragih.
Asisten pelatih PBFC, Ashari, dihadapan wartawan seusai pertandingan mengatakan hasil akhir seebnarnya bisa berbeda jika wasit Heri Santoso jeli dalam melihat pelanggaran. "Pertandingan berjalan menarik. Tapi wasit tidak jeli, seharusnya PBFC dapat satu penalti," urainya.
Yang dimaksud Ashari adalah pelanggaran keras legiun asing PSCS Cilacap, Awoundja Ndzomo Eric terhadap penyerang jangku PBFC Febri Setiadi Hamzah di babak kedua. Meski meniup peluit tanda terjadi pelanggaran, namun wasit menilai kejadian itu tipis terjadi diluar kotak 16. Padahal saat itu, Febri sudah berhadapan dengan kiper PSCS, Wendra Kanasta.
PSCS Cilacap sendiri memiliki rekor hampir sempurna ketika bermain di kandang mereka, Stadion Wijaya Kusuma. Mereka tak sekali pun menelan kekalahan. Dari total 13 laga kandang (7 penyisihan, 3 babak 16 besar, 3 babak 8 besar), PSCS menang 11 kali dan dua kali bermain imbang saat menjamu Persires Kuningan (1-1) dan Martapura FC (2-2).
Meski kalah, PBFC tetap berpeluang lolos ke babak semifinal, dengan catatan harus menang atas tamunya, Persis Solo pada Minggu mendatang (26/10) di Stadion Segiri. "Sesampainya di Samarinda, tim fokus untuk mengamankan laga akhir di kandang sendiri," tutupnya.
Asisten pelatih PBFC, Ashari, dihadapan wartawan seusai pertandingan mengatakan hasil akhir seebnarnya bisa berbeda jika wasit Heri Santoso jeli dalam melihat pelanggaran. "Pertandingan berjalan menarik. Tapi wasit tidak jeli, seharusnya PBFC dapat satu penalti," urainya.
Yang dimaksud Ashari adalah pelanggaran keras legiun asing PSCS Cilacap, Awoundja Ndzomo Eric terhadap penyerang jangku PBFC Febri Setiadi Hamzah di babak kedua. Meski meniup peluit tanda terjadi pelanggaran, namun wasit menilai kejadian itu tipis terjadi diluar kotak 16. Padahal saat itu, Febri sudah berhadapan dengan kiper PSCS, Wendra Kanasta.
PSCS Cilacap sendiri memiliki rekor hampir sempurna ketika bermain di kandang mereka, Stadion Wijaya Kusuma. Mereka tak sekali pun menelan kekalahan. Dari total 13 laga kandang (7 penyisihan, 3 babak 16 besar, 3 babak 8 besar), PSCS menang 11 kali dan dua kali bermain imbang saat menjamu Persires Kuningan (1-1) dan Martapura FC (2-2).
Meski kalah, PBFC tetap berpeluang lolos ke babak semifinal, dengan catatan harus menang atas tamunya, Persis Solo pada Minggu mendatang (26/10) di Stadion Segiri. "Sesampainya di Samarinda, tim fokus untuk mengamankan laga akhir di kandang sendiri," tutupnya.