
Tak Ada Pemain Bintang PBFC Tetap Waspadai Persis Solo
Persis Solo akan menjamu Pusamania Borneo FC (PBFC) dalam laga perdana Babak 8 Besar Divisi Utama Grup P Liga Indonesia 2014 di Stadion Manahan Solo, Jumat sore (3/10).
Berbicara calon lawan, secara umum PBFC buta akan kekuatan lawannya. Apalagi, pertemuan ini adalah yang pertama kali sejak PBFC didirikan awal 2014 lalu.
"Kami tahu nama Persis Solo. Persis salahsatu klub ternama di Indonesia. Cuma soal kekuatan mereka, saya sama sekali buta," urai Dandri Dauri, asisten manager PBFC.
Tak adanya pemain bintang dalam skuad Persis Solo, bukan berarti PBFC bisa dengan mudah mengalahkan tuan rumah. Bermodalkan hasil 9 kali menang dan 1 kali imbang dalam 10 laga kandang mereka musim ini, Persis bisa disebut tim menakutkan.
Apalagi, dukungan puluhan ribu Pasoepati disinyalir menjadi tambahan energi Laskar Samber Nyawa disaat pemain tertekan. "Tidak ada pemain bintang, tapi saya dengar skuad mereka diisi mayoritas pemain yang telah lama malang melintang dipentas Divisi Utama. Biasanya tim seperti ini bakal mengandalkan kolektivitas dan bertipikal tim pekerja," sahut Iwan Setiawan, Pelatih Kepala PBFC.
Pada musim PBFC pernah bertemu dengan Perseta Tulungagung, Persinga Ngawi dan Persebo Bondowoso. Ketiga tim ini mengandalkan spirit dan kolektivitas dalam organisasi permainan. "Mungkin cara bermain Persis nggak bakal berbeda jauh dengan mereka," pungkasnya.
Berbicara calon lawan, secara umum PBFC buta akan kekuatan lawannya. Apalagi, pertemuan ini adalah yang pertama kali sejak PBFC didirikan awal 2014 lalu.
"Kami tahu nama Persis Solo. Persis salahsatu klub ternama di Indonesia. Cuma soal kekuatan mereka, saya sama sekali buta," urai Dandri Dauri, asisten manager PBFC.
Tak adanya pemain bintang dalam skuad Persis Solo, bukan berarti PBFC bisa dengan mudah mengalahkan tuan rumah. Bermodalkan hasil 9 kali menang dan 1 kali imbang dalam 10 laga kandang mereka musim ini, Persis bisa disebut tim menakutkan.
Apalagi, dukungan puluhan ribu Pasoepati disinyalir menjadi tambahan energi Laskar Samber Nyawa disaat pemain tertekan. "Tidak ada pemain bintang, tapi saya dengar skuad mereka diisi mayoritas pemain yang telah lama malang melintang dipentas Divisi Utama. Biasanya tim seperti ini bakal mengandalkan kolektivitas dan bertipikal tim pekerja," sahut Iwan Setiawan, Pelatih Kepala PBFC.
Pada musim PBFC pernah bertemu dengan Perseta Tulungagung, Persinga Ngawi dan Persebo Bondowoso. Ketiga tim ini mengandalkan spirit dan kolektivitas dalam organisasi permainan. "Mungkin cara bermain Persis nggak bakal berbeda jauh dengan mereka," pungkasnya.