Abdul Rachman Rencanakan Masa Depan Usai Pensiun
Sudah berumur 32 tahun, bek kiri Borneo FC Samarinda, Abdul Rachman belum memikirkan kapan akan pensiun dari sepakbola. Selagi fisiknya masih menunjang dan ada klub yang membutuhkan jasanya, Abdul Rachman masih akan bertahan di lapangan hijau selama mungkin.
Namun begitu, bukan berarti pemain kidal ini tak memiliki rencana jelas usai pensiun dari sepakbola kelak. Pemain yang sudah memainkan 90 laga di kompetisi Liga Indonesia sejak 2010 itu sudah memiliki ancang-ancang.
"Rencana mau buka usaha. Tapi ini saya masih pelajari usaha apa yang pas di Penajam sini," katanya.
Rachman memang pemain asli kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur itu. Maka selepas pensiun, ia ingin menghabiskan waktunya di tanah kelahirannya pula.
"Dan kalau bisa, sambil jadi pelatih sepak bola usia dini di kampung saya," lanjutnya.
Rachman punya alasan khusus mengapa semua rencananya usai pensiun ingin ia lakukan di Penajam. Sebagai anak asli Penajam, Rachman ingin ke depan akan lebih banyak lagi pemain sepakbola yang berasal dari daerah itu.
"Karena kan Penajam ini kampung saya. Saya ingin sepak bola di sini bisa maju lebih baik lagi di masa depan," ungkapnya.
Sepanjang karir profesionalnya, Rachman diketahui membela 3 tim asal Kalimantan Timur. Memulai debut di Bontang FC, Rachman lalu menjadi bintang di Persiba Balikpapan. Penampilan apiknya bersama Beruang Madu bahkan mengantarkannya ke timnas Indonesia saat itu.
Musim 2017, Rachman bergabung ke Borneo FC Samarinda dan tahun ini ia telah menjalani musim keempatnya. Meski mendapat minat dari berbagai klub elit di tanah air, Rachman punya kebanggaan tersendiri saat membela klub asal Kaltim. Kebanggaan sebagai putra Kaltim yang membela klub asal Bumi Etam inilah yang mengantarkan Rachman untuk melatih sepak bola usia dini di Penajam Paser Utara kelak.
Untuk mewujudkan impiannya itu, tahun ini Rachman bermaksud akan mulai mengikuti kursus kepelatihan untuk mengambil lisensi.
Namun begitu, bukan berarti pemain kidal ini tak memiliki rencana jelas usai pensiun dari sepakbola kelak. Pemain yang sudah memainkan 90 laga di kompetisi Liga Indonesia sejak 2010 itu sudah memiliki ancang-ancang.
"Rencana mau buka usaha. Tapi ini saya masih pelajari usaha apa yang pas di Penajam sini," katanya.
Rachman memang pemain asli kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur itu. Maka selepas pensiun, ia ingin menghabiskan waktunya di tanah kelahirannya pula.
"Dan kalau bisa, sambil jadi pelatih sepak bola usia dini di kampung saya," lanjutnya.
Rachman punya alasan khusus mengapa semua rencananya usai pensiun ingin ia lakukan di Penajam. Sebagai anak asli Penajam, Rachman ingin ke depan akan lebih banyak lagi pemain sepakbola yang berasal dari daerah itu.
"Karena kan Penajam ini kampung saya. Saya ingin sepak bola di sini bisa maju lebih baik lagi di masa depan," ungkapnya.
Sepanjang karir profesionalnya, Rachman diketahui membela 3 tim asal Kalimantan Timur. Memulai debut di Bontang FC, Rachman lalu menjadi bintang di Persiba Balikpapan. Penampilan apiknya bersama Beruang Madu bahkan mengantarkannya ke timnas Indonesia saat itu.
Musim 2017, Rachman bergabung ke Borneo FC Samarinda dan tahun ini ia telah menjalani musim keempatnya. Meski mendapat minat dari berbagai klub elit di tanah air, Rachman punya kebanggaan tersendiri saat membela klub asal Kaltim. Kebanggaan sebagai putra Kaltim yang membela klub asal Bumi Etam inilah yang mengantarkan Rachman untuk melatih sepak bola usia dini di Penajam Paser Utara kelak.
Untuk mewujudkan impiannya itu, tahun ini Rachman bermaksud akan mulai mengikuti kursus kepelatihan untuk mengambil lisensi.