
Barito Putera 1-0 PBFC Kurang Beruntung di Banjarmasin
Gol tunggal Luiz Junior melalui tendangan bebas pada menit ke-74 memupus mimpi Pusamania Borneo FC (PBFC) meraih poin dalam duel seru Derby Papadaan di Stadion 17 Mei, Banjarmasin. Kamis (1/12) sore.
Ya, melawan tuan rumah Barito Putera Banjarmasin, PBFC sebenarnya tampil lebih dominan. Bermain dengan ciri khasnya, PBFC mampu membuat tuan rumah tertekan. Bahkan, hanya mampu melakukan serangan melalui serangan balik.
Tingginya tensi derby semakin terasa saat memasuki babak kedua, kedua tim tampak saling serangan. Sesekali pemain kedua tim terlibat aksi priksi, akibat benturan dari kedua tim.
Selepas laga, Dragan Djukanovic mengucapkan selamat kepada Barito Putera. Dia menilai, meski kecewa secara hasil namun dirinya menganggap perjuangan anak asuhnya tetap patut diapresias.
"Kedua tim bermain sangat bagus di babak pertama, dan di babak kedua seperti biasa PBFC bermain. Sebenarnya kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, tapi akhirnya mereka mencetak gol melalui tendangan bebas lebih dulu, selamat untuk Barito Putera," sahut Dragan Djukanovic.
"Di sepakbola, atmosfer seperti ini sudah biasa, sama seperti di Samarinda dan ini normal di pertandingan derby ini normal, tolong juga di catat, bedakan permainan agresif dan permainan berkelahi," tambah pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
Kapten PBFC, Ponaryo Astaman, kepada awak media juga tak menapik laga berangsung keras. Namun, dirinya mengatakan hal itu normal karena kedua tim ingin sama-sama meraih kemenangan. Dirinya pun mengingatkan, perseteruan pemain diatas rumput hijau sebatas 2x45 menit, selebihnya mereka saling respek menjaga sportifitas.
"Sangat disayangkan dari sisi hasil, karena dari segi permainan dan peluang kita lebih banyak menghasilkan peluang, terutama di babak kedua, tapi justru Barito yang bisa memanfaatkan peluang yang sedikit untuk menjadi gol," urainya.
Ya, melawan tuan rumah Barito Putera Banjarmasin, PBFC sebenarnya tampil lebih dominan. Bermain dengan ciri khasnya, PBFC mampu membuat tuan rumah tertekan. Bahkan, hanya mampu melakukan serangan melalui serangan balik.
Tingginya tensi derby semakin terasa saat memasuki babak kedua, kedua tim tampak saling serangan. Sesekali pemain kedua tim terlibat aksi priksi, akibat benturan dari kedua tim.
Selepas laga, Dragan Djukanovic mengucapkan selamat kepada Barito Putera. Dia menilai, meski kecewa secara hasil namun dirinya menganggap perjuangan anak asuhnya tetap patut diapresias.
"Kedua tim bermain sangat bagus di babak pertama, dan di babak kedua seperti biasa PBFC bermain. Sebenarnya kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, tapi akhirnya mereka mencetak gol melalui tendangan bebas lebih dulu, selamat untuk Barito Putera," sahut Dragan Djukanovic.
"Di sepakbola, atmosfer seperti ini sudah biasa, sama seperti di Samarinda dan ini normal di pertandingan derby ini normal, tolong juga di catat, bedakan permainan agresif dan permainan berkelahi," tambah pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
Kapten PBFC, Ponaryo Astaman, kepada awak media juga tak menapik laga berangsung keras. Namun, dirinya mengatakan hal itu normal karena kedua tim ingin sama-sama meraih kemenangan. Dirinya pun mengingatkan, perseteruan pemain diatas rumput hijau sebatas 2x45 menit, selebihnya mereka saling respek menjaga sportifitas.
"Sangat disayangkan dari sisi hasil, karena dari segi permainan dan peluang kita lebih banyak menghasilkan peluang, terutama di babak kedua, tapi justru Barito yang bisa memanfaatkan peluang yang sedikit untuk menjadi gol," urainya.