Battle of Legend Peduli Gempa Aceh Bakal Sumbangkan Setengah dari Hasil Pendapatan Tiket

Manajemen Pusamania Borneo FC (PBFC) terus melakukan persiapan guna menyukseskan laga perang bintang yang mempertemukan eks penggawa PBFC dengan skuad Pesut Etam musim 2016.


Dalam laga yang akan digelar pada 23 Desember di Stadion Segiri Samarinda itu tiket rencananya dibandero Rp40 ribu untuk tribun VIP dan Rp15 ribu untuk VIP Anak. Sedangkan, untuk tribun ekonomi dihargai Rp20 ribu dan Rp10 ribu untuk ekonomi anak.


Diterangkan Nabil, setengah dari pemasukan tiket akan di sumbangkan ke para korban gempa bumi di Kabupaten Pidie, Aceh dan sekitarnya. "Jadi laga ini selain mempertemukan legend sepak bola Indonesia yang pernah memperkuat PBFC, juga hitung-hitung sekaligus laga amal," ujarnya.


Seperti diketahui, sejumlah nama pemain bintang yang telah malang melintang di persepakbolaan Indonesia, telah konfirmasi untuk hadir pada laga ini, diantaranya Hamka Hamzah, Usep Munandar dan Ponaryo Astaman.


Beberapa legiun asing juga dikabarkan ikut serta, seperti Erick Weeks Lewis, Yoo Jae Hoon dan juga Martin Kovachev asal Bulgaria. "Insyaallah nanti akan bertambah lagi," papar Nabil.


Seperti diketahui, perang bintang bertajuk Battle of Legend mempertemukan eks penggawa Pusamania Borneo FC (PBFC) dan PBFC musim 2016 bakal tersaji di Stadion Segiri Samarinda, 23 Desember 2016 mendatang.


Laga ini bakal berlangsung menarik mengingat selama hampir tiga musim terakhir, sejumlah pemain legendaris sepak bola Indonesia pernah membela klub berjuluk Pesut Etam ini.


Alasan itu pula yang membuat title perang bintang ini dinamai Battle of Legend. "Definisi legend dalam hal ini adalah pemain yang sudah malang melintang yang kenyang serta memiliki prestasi luar biasa di sepak bola Indonesia," ujar Muhammad Novi Umar, Chief Marketing PBFC.


"Seperti kita tahu dalam beberapa tahun terakhir PBFC sudah diperkuat sejumlah pemain top berlabel bintang diantaranya Hamka Hamzah, Boaz Solossa dan sekarang yang masih jadi bagian tim ada Ponaryo Astaman, bagi kami mereka adalah legenda sepak bola Indonesia," terang Novi memperjelas.