Belajar Jadi Tim Profesional dan Mandiri Skuad Pesut Etam Tampil Laksana Selebriti
Kedatangan skuad Pesut Etam di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan pada Senin siang (2/3), menjadi pusat perhatian penumpang lainnya.
Maklum, Pusamania Borneo FC (PBFC) datang dengan penampilan berbeda. Layaknya klub di Eropa, Okto Maniani dan kawan-kawan tampak gagah berjalan dengan jas hitam berornamen Sarung Samarinda lengkap dengan dasi. Jas PBFC sendiri diproduksi Aemtobe, salahsatu tailor ternama di Samarinda. "Ini jelas berbeda, ini pengalaman baru, rasa percaya diri lebih tinggi," sahut Okto.
Kesempatan ini juga tak dilewatkan beberapa penumpang lain untuk berfoto. Martin Kovachev, Srdjan Lopicic, Zulvin Zamrun, Egi Melgiansyah dan Okto Maniani silih berganti melayani penggemar mereka.
H. Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC, menerangkan gaya yang dilakukan skuad Pesut Etam ini sebagai bentuk revolusi sudut pandang banyak orang terhadap klub-klub sepak bola di Indonesia. Maklum, beberapa musim terakhir sepak bola Indonesia lebih condong membicarakan permasalahan gaji pemain yang terlambat hingga pengelolaan liga yang corak-marut.
"Apa yang kami lakukan saat ini, setidaknya orang-orang jadi tahu, ini loh sepak bola Indonesia. Jadi biar mereka tidak tahunya soal keburukkannya saja. Jujur capek juga kalau selalu bicara sisi negatif sepak bola di negeri ini, makanya kami ngotot sekali membawa PBFC menuju sepakbola industri," ujar pemuda berusia 20 tahun itu.
Gaya beda yang diperlihatkan PBFC saat melakoni laga tandangini juga menarik minat beberapa pesepakbola nasional. Salahsatunya Nova Arianto, pemain yang kini merangkap sebagai asisten pelatih Pelita Bandung Raya itu terang-terangan memuji penampilan skuad Pesut Etam melalui situs linimasa twitter. "Mantap dan seharusnya semua tim bisa spt ini karena kita liga profesional," tulisanya lewat akun @ariantonova25.
Disisi lain, kapten tim PBFC, Hamka Hamzah berharap skuad Pesut Etam tak lupa diri dengan penampilan bak selebritis ini. Dirinya menjelaskan apa yang dilakukan PBFC ini masih dalam tahap menuju tim profesional. "Kami masih belajar jadi tim profesional dan mandiri," tuturnya.
Maklum, Pusamania Borneo FC (PBFC) datang dengan penampilan berbeda. Layaknya klub di Eropa, Okto Maniani dan kawan-kawan tampak gagah berjalan dengan jas hitam berornamen Sarung Samarinda lengkap dengan dasi. Jas PBFC sendiri diproduksi Aemtobe, salahsatu tailor ternama di Samarinda. "Ini jelas berbeda, ini pengalaman baru, rasa percaya diri lebih tinggi," sahut Okto.
Kesempatan ini juga tak dilewatkan beberapa penumpang lain untuk berfoto. Martin Kovachev, Srdjan Lopicic, Zulvin Zamrun, Egi Melgiansyah dan Okto Maniani silih berganti melayani penggemar mereka.
H. Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC, menerangkan gaya yang dilakukan skuad Pesut Etam ini sebagai bentuk revolusi sudut pandang banyak orang terhadap klub-klub sepak bola di Indonesia. Maklum, beberapa musim terakhir sepak bola Indonesia lebih condong membicarakan permasalahan gaji pemain yang terlambat hingga pengelolaan liga yang corak-marut.
"Apa yang kami lakukan saat ini, setidaknya orang-orang jadi tahu, ini loh sepak bola Indonesia. Jadi biar mereka tidak tahunya soal keburukkannya saja. Jujur capek juga kalau selalu bicara sisi negatif sepak bola di negeri ini, makanya kami ngotot sekali membawa PBFC menuju sepakbola industri," ujar pemuda berusia 20 tahun itu.
Gaya beda yang diperlihatkan PBFC saat melakoni laga tandangini juga menarik minat beberapa pesepakbola nasional. Salahsatunya Nova Arianto, pemain yang kini merangkap sebagai asisten pelatih Pelita Bandung Raya itu terang-terangan memuji penampilan skuad Pesut Etam melalui situs linimasa twitter. "Mantap dan seharusnya semua tim bisa spt ini karena kita liga profesional," tulisanya lewat akun @ariantonova25.
Disisi lain, kapten tim PBFC, Hamka Hamzah berharap skuad Pesut Etam tak lupa diri dengan penampilan bak selebritis ini. Dirinya menjelaskan apa yang dilakukan PBFC ini masih dalam tahap menuju tim profesional. "Kami masih belajar jadi tim profesional dan mandiri," tuturnya.