
Berencana Pakai Stadion Palaran Borneo FC Dukung Langkah Persiba Balikpapan
Dukungan untuk Persiba Balikpapan kembali ke Benua Etam dalam mengarungi Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 terus berdatangan. Jika sebelumnya Pemprov Kaltim melalui UPTD PKSUM Dispora Kaltim menyambut hangat rencana Beruang madu itu, kali ini dukungan serupa juga diberikan Borneo FC.
Melalui Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, tim juara Divisi Utama 2014 itu mendukung penuh rencana tersebut. Sebagai klub asal Samarinda, Borneo FC tak mempermasalahkan jika Persiba memilih ibukota Kalimantan Timur sebagai markas sementara. Kami tidak masalah jika Persiba berkandang di Samarinda, itu lebih bagus ketimbang mereka harus bermain di pulau Jawa, katanya.
Pengusaha muda itu menjelaskan sudah seharusnya sesama klub Kaltim saling dukung. Iapun berharap rekor buruk yang didapat Persiba Balikpapan belakangan terakhir bisa membaik. Kita harus saling dukung, pertarungan hanya 90 menit saja, selebihnya kita harus bahu membahu membesarkan sepak bola Kalimantan Timur, ujarnya.
Saat ini, komunikasi Borneo FC dan Persiba Balikpapan diterangkan Nabil berjalan cukup baik. Nabil lantas berharap hal serupa bisa menular dikalangan para pendukung. Saya lihat di beberapa moment, suporter kedua tim juga mulai berinteraksi saling memberikan semangat, meski saat ini hanya sebatas di dunia maya, tapi itu sudah menunjukkan sikap bahwa masa lalu sudah mulai dilupakan, papar Nabil.
Laga kedua tim sendiri baru akan tersaji awal bulan depan, yakni pada pekan ke-9, 3 Juni 2017. Saat itu Borneo FC bertindak lebih dulu sebagai tim tamu, sebelum akhirnya giliran menjamu pada putaran kedua, 25 September 2017 di Stadion Segiri Samarinda.
Seperti diketahui, saat ini Beruang Madu memilih Stadion Gajayana Malang sebagai markas. Hal ini dilakukan karena Stadion Persiba, di Komplek Pertamina, Balikpapan, akan dibongkar. Sedangkan, Stadion Batakan yang digadang sebagai pengganti belum diverifikasi. Rentetan hasil buruk pun didapat Persiba saat berlaga di Stadion Gajayana. Selain bertanding kandang rasa tandang, pemasukkan klub dari hasil penjualan tiket pun tergolong kecil karena jauh dari rumah.
Seperti diketahui, jika Persiba bermain di Stadion Gajayana menghabiskan Rp15 juta untuk pertandingan malam, dan Rp12 juta untuk siang. Nah, harga itu jauh lebih murah jika tim Beruang Madu bermarkas di Stadion Palaran.
Satu kali pertandingan di Stadion Palaran pada malam hari dibanderol Rp 5,5 juta, sedangkan untuk siang Rp 3,5 juta. Sedangkan untuk latihan, RP 3,2 juta untuk malam hari dan Rp 1,5 juta untuk siang. Diluar itu ada sewa lahan parkir untuk sekali pertandingan sebesar Rp 2,5 juta. Ini akan menarik, jika sebelum bulan Juni Persiba sudah berhomebase di Stadion Utama Palaran. Artinya pertandingan melawan Borneo FC bisa disaksikan kedua pendukung, pungkas Nabil.
Melalui Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, tim juara Divisi Utama 2014 itu mendukung penuh rencana tersebut. Sebagai klub asal Samarinda, Borneo FC tak mempermasalahkan jika Persiba memilih ibukota Kalimantan Timur sebagai markas sementara. Kami tidak masalah jika Persiba berkandang di Samarinda, itu lebih bagus ketimbang mereka harus bermain di pulau Jawa, katanya.
Pengusaha muda itu menjelaskan sudah seharusnya sesama klub Kaltim saling dukung. Iapun berharap rekor buruk yang didapat Persiba Balikpapan belakangan terakhir bisa membaik. Kita harus saling dukung, pertarungan hanya 90 menit saja, selebihnya kita harus bahu membahu membesarkan sepak bola Kalimantan Timur, ujarnya.
Saat ini, komunikasi Borneo FC dan Persiba Balikpapan diterangkan Nabil berjalan cukup baik. Nabil lantas berharap hal serupa bisa menular dikalangan para pendukung. Saya lihat di beberapa moment, suporter kedua tim juga mulai berinteraksi saling memberikan semangat, meski saat ini hanya sebatas di dunia maya, tapi itu sudah menunjukkan sikap bahwa masa lalu sudah mulai dilupakan, papar Nabil.
Laga kedua tim sendiri baru akan tersaji awal bulan depan, yakni pada pekan ke-9, 3 Juni 2017. Saat itu Borneo FC bertindak lebih dulu sebagai tim tamu, sebelum akhirnya giliran menjamu pada putaran kedua, 25 September 2017 di Stadion Segiri Samarinda.
Seperti diketahui, saat ini Beruang Madu memilih Stadion Gajayana Malang sebagai markas. Hal ini dilakukan karena Stadion Persiba, di Komplek Pertamina, Balikpapan, akan dibongkar. Sedangkan, Stadion Batakan yang digadang sebagai pengganti belum diverifikasi. Rentetan hasil buruk pun didapat Persiba saat berlaga di Stadion Gajayana. Selain bertanding kandang rasa tandang, pemasukkan klub dari hasil penjualan tiket pun tergolong kecil karena jauh dari rumah.
Seperti diketahui, jika Persiba bermain di Stadion Gajayana menghabiskan Rp15 juta untuk pertandingan malam, dan Rp12 juta untuk siang. Nah, harga itu jauh lebih murah jika tim Beruang Madu bermarkas di Stadion Palaran.
Satu kali pertandingan di Stadion Palaran pada malam hari dibanderol Rp 5,5 juta, sedangkan untuk siang Rp 3,5 juta. Sedangkan untuk latihan, RP 3,2 juta untuk malam hari dan Rp 1,5 juta untuk siang. Diluar itu ada sewa lahan parkir untuk sekali pertandingan sebesar Rp 2,5 juta. Ini akan menarik, jika sebelum bulan Juni Persiba sudah berhomebase di Stadion Utama Palaran. Artinya pertandingan melawan Borneo FC bisa disaksikan kedua pendukung, pungkas Nabil.