
Bhayangkara FC vs Borneo FC Bertekad Curi Poin di 'Markas Polisi'
Borneo FC Samarinda memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan saat bertandang ke Bekasi pada lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 2017.
Demikian pula dengan Bhayangkara FC, bukan tak mungkin mewujudkan kemenangan enam laga beruntun ketika melawan Borneo FC, sore ini.
Sebab klub milik kepolisian ini mempunyai sosok Ilija Spasojevic di lini depan. Tentu saja skuad Pesut Etam wajib mewaspadai pemain asal Montenegro ini.
Baru bergabung di putaran kedua, pemain yang akrab disapa Spaso ini langsung jadi andalan di lini depan Bhayangkara FC. Pemain ini bisa memanfaatkan ruang sekecil mungkin untuk membuat gol. Terbukti empat gol sudah dicetak pemilik nomor punggung 87 ini.
Spaso adalah sosok striker yang ingin dimiliki seluruh klub di Indonesia, sebab sebagai seorang penyerang ia kerap membuka ruang dan berpindah posisi. Pemain yang pernah bermain di PSM Makassar ini juga pintar mencari ruang kosong di kotak penalti. Belum lagi gaya spartan ala Eropa Timur sangat kental pada diri Spasojevic.
Geraknya makin nyaman dengan dukungan Guy Junior, Evan Dimas, Ilhamudin Armaiyn dan Paulo Sergio. Sehingga pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy pun sangat yakin dengan memainkan pakem 4-4-2 dengan formasi gelandang membentuk diamond. Sebab, Spaso dan pemain naturalisasi Guy Junior saling mengisi lini serang, sehingga tak perlu pemain di posisi winger.
Maka Borneo FC punya tugas ganda, selain wajib mematikan suplai bola dari lini tengah. Pertahanan Pesut Etam yang digalang Yamahsita juga tak boleh lengah mengawal striker bertinggi 187 cm ini. Tugas yang cocok untuk itu bisa disematkan kepada Matheus Lopes. Bek Brazil ini memang cukup konsisten menjadi tandem Yamashita.
Matheus adalah pilihan cocok untuk melakukan marking. Pandai memotong bola dan tepat dalam melakukan tekel adalah ciri khasnya, sayang ia hanya lemah soal kecepatan. Tetapi jika berhasil dilewati, Yamashita tentu sudah memback-up di belakang. Tapi kami belum bisa pastikan kondisi Matheus dan Diego karena dia dalam kondisi sakit, Kami perlu konsultasi dengan dokter dulu, ucap Iwan Setiawan, pada sesi jumpa pers pagi kemarin.
Iwan pantas khawatir dengan tak tampilnya Matheus, tapi pilihan lain seperti Firdaus Ramadhan juga cukup teruji. Sebab hal ini pernah dilakukan Firdaus ketika melawan Persegres Gresik dengan mengawal Patrick da Silva. Laga berat harus kami lakoni besok. Karena Bhayangkara tim solid dan kerap memainkan kombinasi di lini depan. Kerja keras harga mati jika kami ingin merebut poin besok (hari ini), tuturnya.
Tapi Pelatih Simon Mc Menemy juga tak kalah pusing, sebab Bhayangkara FC tampil tanpa pengumpan terbaiknya, Paulo Sergio dan gelandang enerjik asal Korea Selatan, Lee Yoo-joon. Sebab kedua pemain ini termasuk yang paling konsisten sepanjang musim di Bhayangkara FC saat ini. Walau sudah siapkan strategi tetapi akan sangat sulit bagi kami tampil tanpa Paulo dan Lee, ujar pelatih asal Skotlandia ini.
Demikian pula dengan Bhayangkara FC, bukan tak mungkin mewujudkan kemenangan enam laga beruntun ketika melawan Borneo FC, sore ini.
Sebab klub milik kepolisian ini mempunyai sosok Ilija Spasojevic di lini depan. Tentu saja skuad Pesut Etam wajib mewaspadai pemain asal Montenegro ini.
Baru bergabung di putaran kedua, pemain yang akrab disapa Spaso ini langsung jadi andalan di lini depan Bhayangkara FC. Pemain ini bisa memanfaatkan ruang sekecil mungkin untuk membuat gol. Terbukti empat gol sudah dicetak pemilik nomor punggung 87 ini.
Spaso adalah sosok striker yang ingin dimiliki seluruh klub di Indonesia, sebab sebagai seorang penyerang ia kerap membuka ruang dan berpindah posisi. Pemain yang pernah bermain di PSM Makassar ini juga pintar mencari ruang kosong di kotak penalti. Belum lagi gaya spartan ala Eropa Timur sangat kental pada diri Spasojevic.
Geraknya makin nyaman dengan dukungan Guy Junior, Evan Dimas, Ilhamudin Armaiyn dan Paulo Sergio. Sehingga pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy pun sangat yakin dengan memainkan pakem 4-4-2 dengan formasi gelandang membentuk diamond. Sebab, Spaso dan pemain naturalisasi Guy Junior saling mengisi lini serang, sehingga tak perlu pemain di posisi winger.
Maka Borneo FC punya tugas ganda, selain wajib mematikan suplai bola dari lini tengah. Pertahanan Pesut Etam yang digalang Yamahsita juga tak boleh lengah mengawal striker bertinggi 187 cm ini. Tugas yang cocok untuk itu bisa disematkan kepada Matheus Lopes. Bek Brazil ini memang cukup konsisten menjadi tandem Yamashita.
Matheus adalah pilihan cocok untuk melakukan marking. Pandai memotong bola dan tepat dalam melakukan tekel adalah ciri khasnya, sayang ia hanya lemah soal kecepatan. Tetapi jika berhasil dilewati, Yamashita tentu sudah memback-up di belakang. Tapi kami belum bisa pastikan kondisi Matheus dan Diego karena dia dalam kondisi sakit, Kami perlu konsultasi dengan dokter dulu, ucap Iwan Setiawan, pada sesi jumpa pers pagi kemarin.
Iwan pantas khawatir dengan tak tampilnya Matheus, tapi pilihan lain seperti Firdaus Ramadhan juga cukup teruji. Sebab hal ini pernah dilakukan Firdaus ketika melawan Persegres Gresik dengan mengawal Patrick da Silva. Laga berat harus kami lakoni besok. Karena Bhayangkara tim solid dan kerap memainkan kombinasi di lini depan. Kerja keras harga mati jika kami ingin merebut poin besok (hari ini), tuturnya.
Tapi Pelatih Simon Mc Menemy juga tak kalah pusing, sebab Bhayangkara FC tampil tanpa pengumpan terbaiknya, Paulo Sergio dan gelandang enerjik asal Korea Selatan, Lee Yoo-joon. Sebab kedua pemain ini termasuk yang paling konsisten sepanjang musim di Bhayangkara FC saat ini. Walau sudah siapkan strategi tetapi akan sangat sulit bagi kami tampil tanpa Paulo dan Lee, ujar pelatih asal Skotlandia ini.