
Borneo FC 2-1 Persib Sukses Pecundangi Maung Bandung
Keangkeran Stadion Mulawarman kembali bertuah untuk Borneo FC Samarinda. Tim tamu Persib Bandung berhasil ditekuk 1-2 dalam tajuk laga usiran plus tanpa penonton, Rabu kemarin (8/11).
Duel kontra Persib bukan laga mudah bagi Borneo FC. Bahkan tim tamu sempat memberikan serangan kejut di menit awal. Beruntung Muhammad Ridho masih sigap menghalau sepakan Febri Hariyadi yang sudah berhadapan satu lawan satu.
Berambisi menang, serangakain peluang berhasil diciptakan Pesut Etam. Namun keran gol baru terbuka lewat sepakan Patrich Wanggai menit ke-47.
Lerby Eliandry menggandakan kenggulan Pesut Etam pada menit ke-53. Sekaligus meruntuhkan mental Persib yang didominasi pemain muda.
Sayang, 20 menit jelang bubaran stamina Pesut Etam mulai kendur. Billy Keraf memanfaatkan kelengahan tuan rumah dengan sepakan kerasnya menit ke-72. Sayang, hingga pluit panjang ditiupkan wasit Hasan Akrami, keunggulan 2-1 untuk Borneo FC tak berubah.
Menang dari Persib, pelatih Borneo FC Iwan Setiawan tak kuasa menahan haru. Bahkan sesaat setelah laga usai, dia langsung berlari menuju bench lawan. Berjongkok dan melakukan selebrasi seperti menembak dengan mengarahkan telunjuk serta ibu jarinya ke arah asisten pelatih Pangeran Biru, Herrie Setyawan.
Selebrasi Iwan disambut Herrie. Keduanya langsung bersalaman pertanda respek. Pasalnya, apa yang dilakukan juru taktik Borneo FC tidak bermaksud menghina lawan.
"Saya dan Herrie teman baik. Emral Abus (pelatih Persib) juga saya anggap seperti kakak. Selebrasi yang saya lakukan hanya gimik (bercanda) untuk menghibur," ujar Iwan.
Kemenangan yang didapat Borneo FC ditegaskan Iwan bukan dengan proses yang tak mudah. Terutama saat tim lawan berhasil mencuri gol, eks juru taktik PSMS Medan itu dibuat ketar-ketir.
"Saat kebobolan, penguasaan bola jauh condong ke lawan. Persib lebih banyak bikin peluang dan nyaris bikin gol penyeimbang," keluh Iwan.
Faktor stamina jadi perkara yang disorotnya. Kelengahan tak dapat terhindarkan terutama saat Billy berhasil bikin gol.
Menyisakan satu laga lagi kontra Arema FC (11/11), Iwan enggan pasukannya kembali lengah. Dia tak ingin memberikan ruang bagi calon lawan mencetak gol di Stadion Segiri.
"Selalu ada catatan dari setiap pertandingan. Kebobolan satu gol tidak cukup baik bagi kami. Dalam evaluasi nanti harus ada antisipasi agar tidak kecolongan," jelas Iwan.
Gelandang Borneo FC Terens Puhiri turut mengucap syukur atas kemenangan yang diraih timnya. Meski tak mencetak gol, namun kinerja seluruh pemain sangat luar biasa sehingga bisa mengalahkan Persib.
"Semua main bagus. Hasil ini jadi modal berharga untuk bertanding berikutnya," kata Terens.
Sementara dari kubu tamu, pelatih Persib Emral Abus menyayangkan dua gol lawan. Dia menganggap timnya kecolongan akibat lengahnya koordinasi di pertahanan.
"Kalau di babak pertama kami tidak kebobolan, hasil akhir pertandingan bisa saja berbeda. Terutama saat gol kedua mental pemain kami sempat turun," ujar Emral.
Tidak ingin kehilangan poin, Emral sebenarnya mencoba melakukan beberapa pergantian pemain. Masuknya Billy dan Gian Zola memberikan semangat baru di lini tengah. Sayang, cederanya Ezechiel membuat lini depan kurang greget.
Unggul dari Persib, Pesut Etam berhasil naik ke peringkat delapan dengan 49 poin. Sementara tim tamu masih di peringkat 12 dengan 41 poin.
Duel kontra Persib bukan laga mudah bagi Borneo FC. Bahkan tim tamu sempat memberikan serangan kejut di menit awal. Beruntung Muhammad Ridho masih sigap menghalau sepakan Febri Hariyadi yang sudah berhadapan satu lawan satu.
Berambisi menang, serangakain peluang berhasil diciptakan Pesut Etam. Namun keran gol baru terbuka lewat sepakan Patrich Wanggai menit ke-47.
Lerby Eliandry menggandakan kenggulan Pesut Etam pada menit ke-53. Sekaligus meruntuhkan mental Persib yang didominasi pemain muda.
Sayang, 20 menit jelang bubaran stamina Pesut Etam mulai kendur. Billy Keraf memanfaatkan kelengahan tuan rumah dengan sepakan kerasnya menit ke-72. Sayang, hingga pluit panjang ditiupkan wasit Hasan Akrami, keunggulan 2-1 untuk Borneo FC tak berubah.
Menang dari Persib, pelatih Borneo FC Iwan Setiawan tak kuasa menahan haru. Bahkan sesaat setelah laga usai, dia langsung berlari menuju bench lawan. Berjongkok dan melakukan selebrasi seperti menembak dengan mengarahkan telunjuk serta ibu jarinya ke arah asisten pelatih Pangeran Biru, Herrie Setyawan.
Selebrasi Iwan disambut Herrie. Keduanya langsung bersalaman pertanda respek. Pasalnya, apa yang dilakukan juru taktik Borneo FC tidak bermaksud menghina lawan.
"Saya dan Herrie teman baik. Emral Abus (pelatih Persib) juga saya anggap seperti kakak. Selebrasi yang saya lakukan hanya gimik (bercanda) untuk menghibur," ujar Iwan.
Kemenangan yang didapat Borneo FC ditegaskan Iwan bukan dengan proses yang tak mudah. Terutama saat tim lawan berhasil mencuri gol, eks juru taktik PSMS Medan itu dibuat ketar-ketir.
"Saat kebobolan, penguasaan bola jauh condong ke lawan. Persib lebih banyak bikin peluang dan nyaris bikin gol penyeimbang," keluh Iwan.
Faktor stamina jadi perkara yang disorotnya. Kelengahan tak dapat terhindarkan terutama saat Billy berhasil bikin gol.
Menyisakan satu laga lagi kontra Arema FC (11/11), Iwan enggan pasukannya kembali lengah. Dia tak ingin memberikan ruang bagi calon lawan mencetak gol di Stadion Segiri.
"Selalu ada catatan dari setiap pertandingan. Kebobolan satu gol tidak cukup baik bagi kami. Dalam evaluasi nanti harus ada antisipasi agar tidak kecolongan," jelas Iwan.
Gelandang Borneo FC Terens Puhiri turut mengucap syukur atas kemenangan yang diraih timnya. Meski tak mencetak gol, namun kinerja seluruh pemain sangat luar biasa sehingga bisa mengalahkan Persib.
"Semua main bagus. Hasil ini jadi modal berharga untuk bertanding berikutnya," kata Terens.
Sementara dari kubu tamu, pelatih Persib Emral Abus menyayangkan dua gol lawan. Dia menganggap timnya kecolongan akibat lengahnya koordinasi di pertahanan.
"Kalau di babak pertama kami tidak kebobolan, hasil akhir pertandingan bisa saja berbeda. Terutama saat gol kedua mental pemain kami sempat turun," ujar Emral.
Tidak ingin kehilangan poin, Emral sebenarnya mencoba melakukan beberapa pergantian pemain. Masuknya Billy dan Gian Zola memberikan semangat baru di lini tengah. Sayang, cederanya Ezechiel membuat lini depan kurang greget.
Unggul dari Persib, Pesut Etam berhasil naik ke peringkat delapan dengan 49 poin. Sementara tim tamu masih di peringkat 12 dengan 41 poin.