
Borneo FC vs Mitra Kukar Adu Gengsi Penghuni Mahakam
Laga bertajuk Derby Mahakam, mempertemukan Borneo FC melawan Mitra Kukar bakal berlangsung menarik. Hal itu membuat laga ini layak ditonton. Sebab kedua tim tentu akan beradu gengsi sebagai tim terbaik yang bermarkas di kota yang dialiri Sungai Mahakam.
Kedua pelatih pelatih pun sama-sama mematok target kemenangan pada laga ini. Aroma derby yang ketat dan panas pun diungkapkan kedua pelatih saat sesi konferensi pers sebelum laga. Baik Dragan Djukanovic di kubu Borneo FC maupun Jafri Sastra sebagai arsitek Mitra Kukar menyebut bakal tampil menyerang.
Dragan menyebut, laga ini dianggapnya jadi momen penting bangkitnya tim berjuluk Pesut Etam. Sebab 4 hari lalu, anak asuhnya harus dibuat gigit jari usai dikalahkan Persela Lamongan. "Ini pertandingan sulit. Derby punya makna yang besar, momen ini kami ingin menang agar melanjutkan tren positif di kandang. Kami juga harus menjaga kans untuk finish di papan atas," ucap Dragan.
Tampil menyerang untuk bisa membuat gol sebanyak-banyaknya adalah strategi yang bakal diambil Dragan. Apalagi, Ponaryo Astaman tampil dihadapan pendukung sendiri. "Kami harus bekerja keras agar bisa memenangkan laga derby ini," imbuhnya.
Kendati demikian, pelatih berpaspor Montenegro ini tetap mewaspadai lawannya sore ini. Sebab kualitas pemain yang dimiliki tim berjuluk Naga Mekes ini juga cukup mentereng. "Apalagi jarak Samarinda dan Tenggarong yang dekat, tentu mereka bukan main away. Saya yakin mereka (Mitra Kukar, Red) bakal tampil ngotot. Yang penting usaha pemain untuk memenangkan pertandingan," kata Dragan.
Ia juga tak memperdulikan angka statistik yang menyatakan Mitra Kukar adalah klub yang paling banyak kebobolan. Mengingat, kebobolan klub asal Kutai Kartanegara itu terjadi pada satu pertandingan saja. Mereka dikalahkan Persipura dengan skor besar, selain itu tidak pernah. Jadi kami juga wajib berhati-hati, urai Dragan.
Pada gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) tahun lalu, dua pertandingan kedua tim ini saling mengalahkan. Skor yang dihasilkan pun sama, yaitu 3-2 baik di Stadion Aji Imbut, maupun di Stadion Segiri. Sehingga hal ini menunjukkan jika kekuatan tim sama kuat.
Atas hasil itu pula, Jafri Sastra selaku pelatih Mitra Kukar memasang target menang pula. Apalagi Bayu Pradana dkk tak memikirkan waktu recovery akibat laga sebelumnya main di kandang dan lebih cepat sehari dari laga Borneo FC. "Kami lebih satu hari waktu recovery dan sudah dimanfaatkan, semoga bisa maksimal," ucap Jafri.
Selain itu, pelatih berdarah Minang ini mengakui terlecut dengan capaian sempurna Borneo FC di Segiri. Selalu meraih poin sempurna dan baru sekali kebobolan menjadi bensin semangat baginya dan anak asuhnya. "Rekor itu yang membuat kami termotivasi. Tapi ini derby, tentu atmosfer berbeda tentu penuh gengsi," paparnya.
Hanya saja ia mengaku tak bisa menurunkan skuad terbaiknya. Sebab Geri Mandagi dan Yogi Rahardian harus absen akibat cedera. "Tapi besok pagi (hari ini) baru bisa dipastikan siapa yang bakal tampil. Memang ini tak mudah bagi kami," tandasnya.
Kedua pelatih pelatih pun sama-sama mematok target kemenangan pada laga ini. Aroma derby yang ketat dan panas pun diungkapkan kedua pelatih saat sesi konferensi pers sebelum laga. Baik Dragan Djukanovic di kubu Borneo FC maupun Jafri Sastra sebagai arsitek Mitra Kukar menyebut bakal tampil menyerang.
Dragan menyebut, laga ini dianggapnya jadi momen penting bangkitnya tim berjuluk Pesut Etam. Sebab 4 hari lalu, anak asuhnya harus dibuat gigit jari usai dikalahkan Persela Lamongan. "Ini pertandingan sulit. Derby punya makna yang besar, momen ini kami ingin menang agar melanjutkan tren positif di kandang. Kami juga harus menjaga kans untuk finish di papan atas," ucap Dragan.
Tampil menyerang untuk bisa membuat gol sebanyak-banyaknya adalah strategi yang bakal diambil Dragan. Apalagi, Ponaryo Astaman tampil dihadapan pendukung sendiri. "Kami harus bekerja keras agar bisa memenangkan laga derby ini," imbuhnya.
Kendati demikian, pelatih berpaspor Montenegro ini tetap mewaspadai lawannya sore ini. Sebab kualitas pemain yang dimiliki tim berjuluk Naga Mekes ini juga cukup mentereng. "Apalagi jarak Samarinda dan Tenggarong yang dekat, tentu mereka bukan main away. Saya yakin mereka (Mitra Kukar, Red) bakal tampil ngotot. Yang penting usaha pemain untuk memenangkan pertandingan," kata Dragan.
Ia juga tak memperdulikan angka statistik yang menyatakan Mitra Kukar adalah klub yang paling banyak kebobolan. Mengingat, kebobolan klub asal Kutai Kartanegara itu terjadi pada satu pertandingan saja. Mereka dikalahkan Persipura dengan skor besar, selain itu tidak pernah. Jadi kami juga wajib berhati-hati, urai Dragan.
Pada gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) tahun lalu, dua pertandingan kedua tim ini saling mengalahkan. Skor yang dihasilkan pun sama, yaitu 3-2 baik di Stadion Aji Imbut, maupun di Stadion Segiri. Sehingga hal ini menunjukkan jika kekuatan tim sama kuat.
Atas hasil itu pula, Jafri Sastra selaku pelatih Mitra Kukar memasang target menang pula. Apalagi Bayu Pradana dkk tak memikirkan waktu recovery akibat laga sebelumnya main di kandang dan lebih cepat sehari dari laga Borneo FC. "Kami lebih satu hari waktu recovery dan sudah dimanfaatkan, semoga bisa maksimal," ucap Jafri.
Selain itu, pelatih berdarah Minang ini mengakui terlecut dengan capaian sempurna Borneo FC di Segiri. Selalu meraih poin sempurna dan baru sekali kebobolan menjadi bensin semangat baginya dan anak asuhnya. "Rekor itu yang membuat kami termotivasi. Tapi ini derby, tentu atmosfer berbeda tentu penuh gengsi," paparnya.
Hanya saja ia mengaku tak bisa menurunkan skuad terbaiknya. Sebab Geri Mandagi dan Yogi Rahardian harus absen akibat cedera. "Tapi besok pagi (hari ini) baru bisa dipastikan siapa yang bakal tampil. Memang ini tak mudah bagi kami," tandasnya.