Cara Nuriddin Isi Waktu Luang Saat Liga Terhenti
Terhentinya sementara Liga 1 akibat pandemi virus Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia membuat Borneo FC Samarinda memutuskan untuk memulangkan pemain ke daerah asal sembari menunggu keputusan selanjutnya dari PSSI selaku federasi sepakbola di Indonesia. Namun, tak semua pemain bisa kembali ke kampung halaman. Nuriddin Davronov menjadi salah satu pemain yang memilih untuk bertahan di Samarinda. Ada alasan khusus mengapa pemain asal Tajikistan ini memilih untuk tetap tinggal di Samarinda.
"Kita mempunyai waktu jeda karena virus. Saya sebenarnya ingin pulang dan Bos Nabil ingin membantu saya untuk itu. Tapi, seperti yang kita tahu bahwa seluruh dunia membatasi penerbangan dan banyak airport yang tidak beroperasi, termasuk airport Dushanbe di Tajikistan. Di sana masih belum ada penyebaran virus dan tak ada yang sakit, namun mereka memilih untuk menutup perbatasan untuk membuat semuanya terkontrol. Makanya saya memilih untuk bertahan di Samarinda," terang Noor, panggilan akrabnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa tak adanya latihan dan laga membuat Noor sedikit bosan. Namun menurutnya, hal ini harus bisa dilewati bersama-sama karena hal ini harus bisa diantisipasi di situasi seperti ini. Ia pun mempunyai cara agar menghilangkan rasa bosan itu.
"Ya, sangat bosan dan sulit karena tak adanya latihan bersama dengan tim dan teman-teman yang selalu bercanda. Tapi saya yakin kita dapat melewatinya bersama atas izin Allah dan semua akan kembali seperti biasa. Untuk mengatasi kebosanan, saya bisa mengatasinya karena ada Javlon yang juga tak pulang. Kami sering memasak barbeque khas negara kami dan juga jogging tentu saja," paparnya.
Noor pun berpesan kepada semua orang untuk tak menganggap remeh virus Covid-19 ini. Ia pun mengajak untuk mengantisipasi virus ini bersama-sama.
"Virus Corona adalah hal yang serius. Sering-sering mencuci tangan atau menggunakan antiseptik. Jangan pergi keluar rumah jika tak perlu. Namun jika terpaksa, pastikan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain setidaknya dua meter. Jaga kesehatanmu dan orang-orang tersayang di sekitarmu. Dan yang terpenting adalah berdoa agar Insya Allah di awal Ramadan nanti virus ini sudah tak ada dan situasi ini bisa segera berakhir," tutup Noor.
"Kita mempunyai waktu jeda karena virus. Saya sebenarnya ingin pulang dan Bos Nabil ingin membantu saya untuk itu. Tapi, seperti yang kita tahu bahwa seluruh dunia membatasi penerbangan dan banyak airport yang tidak beroperasi, termasuk airport Dushanbe di Tajikistan. Di sana masih belum ada penyebaran virus dan tak ada yang sakit, namun mereka memilih untuk menutup perbatasan untuk membuat semuanya terkontrol. Makanya saya memilih untuk bertahan di Samarinda," terang Noor, panggilan akrabnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa tak adanya latihan dan laga membuat Noor sedikit bosan. Namun menurutnya, hal ini harus bisa dilewati bersama-sama karena hal ini harus bisa diantisipasi di situasi seperti ini. Ia pun mempunyai cara agar menghilangkan rasa bosan itu.
"Ya, sangat bosan dan sulit karena tak adanya latihan bersama dengan tim dan teman-teman yang selalu bercanda. Tapi saya yakin kita dapat melewatinya bersama atas izin Allah dan semua akan kembali seperti biasa. Untuk mengatasi kebosanan, saya bisa mengatasinya karena ada Javlon yang juga tak pulang. Kami sering memasak barbeque khas negara kami dan juga jogging tentu saja," paparnya.
Noor pun berpesan kepada semua orang untuk tak menganggap remeh virus Covid-19 ini. Ia pun mengajak untuk mengantisipasi virus ini bersama-sama.
"Virus Corona adalah hal yang serius. Sering-sering mencuci tangan atau menggunakan antiseptik. Jangan pergi keluar rumah jika tak perlu. Namun jika terpaksa, pastikan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain setidaknya dua meter. Jaga kesehatanmu dan orang-orang tersayang di sekitarmu. Dan yang terpenting adalah berdoa agar Insya Allah di awal Ramadan nanti virus ini sudah tak ada dan situasi ini bisa segera berakhir," tutup Noor.