
Demam Koreografi di Stadion Segiri Pusamania Fans Tunjukkan Komitmen
Kreatifitas Pusamania Fans dalam mendukung skuad Pesut Etam berlaga patut diacungi dua jempol. Ya, kelompok suporter terbesar di Kalimantan itu dikenal militan dalam mendukung tim kebanggaannya.
Tak hanya itu, mereka bahkan rela merogoh kocek lebih dalam guna menampilkan atraksi diatas tribun. Salahsatunya, dengan membuat koreografi, sebuah atraksi bernilai jutaan rupiah.
Seperti diketahui, dalam dua laga kandang PBFC, Pusamania Fans selalu memberikan nuansa berbeda. Tak hanya nyanyian disertai tetabuhan, namun kertas berbentuk angka dan huruf turut mereka perlihatkan. "Saya apresiasi tinggi cara dukungan suporter, khususnya di dua laga kandang terakhir, mereka militan sekali," ujar Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC.
Disisi lain, Saipul Kahfi, salahsatu koordinator Pusamania Fans mengatakan apa yang dilakukan pihaknya adalah bentuk kecintaan terhadap PBFC. Termasuk dalam pembuatan koreografi. Tercatat sudah dua kali Pusamania Fans menampilkan koreografi pada gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Pertama saat kalahkan Bali United 4-0, 17 September lalu, koreografi berbentuk 1994 berlatar warna orange-hitam mereka tampilkan. Dan pada 30 September kemarin giliran tulisan PBFC yang turut mereka diperlihatkan.
"Kedepan kami ingin tampilkan koreografi 3D, kalau lihat prosesnya, ini memang tak mudah dan perlu dana yang tak sedikit. Tapi, tekad kami sudah bulat, kami siap memberikan dukungan dengan totalitas penuh," ujar pria yang akrab disapa Ipul itu.
Dalam sekali koreografi, dana yang dihabiskan Pusamania Fans mencapai jutaan rupiah. Dana itu untuk membeli berbagai bahan, terutama kertas. "Tantangan kami itu, harga kertas di Pulau Jawa sama disini bedanya jauh, padahal kualitasnya sama, jadi kalau mau main koreo disini itu cukup mahal," pungkas Ipul.
Tak hanya itu, mereka bahkan rela merogoh kocek lebih dalam guna menampilkan atraksi diatas tribun. Salahsatunya, dengan membuat koreografi, sebuah atraksi bernilai jutaan rupiah.
Seperti diketahui, dalam dua laga kandang PBFC, Pusamania Fans selalu memberikan nuansa berbeda. Tak hanya nyanyian disertai tetabuhan, namun kertas berbentuk angka dan huruf turut mereka perlihatkan. "Saya apresiasi tinggi cara dukungan suporter, khususnya di dua laga kandang terakhir, mereka militan sekali," ujar Nabil Husein Said Amin, Presiden PBFC.
Disisi lain, Saipul Kahfi, salahsatu koordinator Pusamania Fans mengatakan apa yang dilakukan pihaknya adalah bentuk kecintaan terhadap PBFC. Termasuk dalam pembuatan koreografi. Tercatat sudah dua kali Pusamania Fans menampilkan koreografi pada gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Pertama saat kalahkan Bali United 4-0, 17 September lalu, koreografi berbentuk 1994 berlatar warna orange-hitam mereka tampilkan. Dan pada 30 September kemarin giliran tulisan PBFC yang turut mereka diperlihatkan.
"Kedepan kami ingin tampilkan koreografi 3D, kalau lihat prosesnya, ini memang tak mudah dan perlu dana yang tak sedikit. Tapi, tekad kami sudah bulat, kami siap memberikan dukungan dengan totalitas penuh," ujar pria yang akrab disapa Ipul itu.
Dalam sekali koreografi, dana yang dihabiskan Pusamania Fans mencapai jutaan rupiah. Dana itu untuk membeli berbagai bahan, terutama kertas. "Tantangan kami itu, harga kertas di Pulau Jawa sama disini bedanya jauh, padahal kualitasnya sama, jadi kalau mau main koreo disini itu cukup mahal," pungkas Ipul.