Derby Mahakam Diwarnai Kontroversi PBFC Laporkan Wasit Bahrul Ulum ke GTS

Pusamania Borneo FC (PBFC) tampak geram dengan kinerja perangkat pengadil pada laga Derby Mahakam, Jumat (10/6) lalu, di Stadion Aji Imbut, Tenggarong. Jawara Divisi Utama 2014 itu menilai kualitas wasit yang memimpin laga tersebut tidak sesuai rule of the game.


Untuk itu, mereka langsung membuat laporan yang ditujukan kepada PT Gelora Trisula Semesta. Surat bernomor 30/SK/PBFC/VI/2016 nomor tertanggal 11 Juni itu juga diserta video rekaman pertandingan.


Mereka mengaku tak puas dengan kinerja Bahrul Ulum sehingga saat pertandingan tim berjulukan Pesut Etam itu banyak dirugikan sepanjang laga. "Iya betul, manajemen sudah membuat surat tertulis, juga disertai rekaman pertandingan, kami tanggapi serius ini, karena jika terus-terusan dibiarkan, bisa kacau ini sepak bola Indonesia," ujar media officer PBFC, Abe Hedly Sundana.


Selain itu, dari catatan yang ada, Bahrul Ulum pernah dinonaktifkan pada turnamen Piala Presiden karena bermasalah saat memimpin laga PSM versus Mitra Kukar. Pada saat itu, keributan pun muncul, karena Bahrul Ulum tak profesional dalam memimpin pertandingan sehingga salah satu tim merasa dirugikan.


"Ini wasit juga pernah bermasalah saat mimpi laga PSM vs Mitra Kukar di Piala Presiden lalu, disana akhirnya juga ribut, karena dia tidak melakukan tugas sesuai rule of The Games FIFA," ujarnya.


Seperti diketahui, Derby Mahakam berakhir dengan kemenangan 3-2 Mitra Kukar. Selain menyorot soal gol tim tuan rumah yang berbau offside, PBFC juga dirugikan dengan dianulirnya gol Lerby Eliandri karena dianggap offside. "Rela Madrid pun jika bermain di sini (Aji Imbut) tidak akan menang," sindir pelatih PBFC, Dragan Djukanovic selepas pertandingan.