Diego Maradona di Mata Dua Pelatih Borneo FC

Salah satu legenda sepakbola dunia, Diego Armando Maradona, meninggal dunia pada 25 November 2020 di kediamannya di Tigre, Argentina. Berpulangnya pemain berjulukan Si Tangan Tuhan ini tentu saja menciptakan rasa kehilangan yang mendalam bagi para penggemarnya. Hal ini pula yang dirasakan oleh dua pelatih Borneo FC Samarinda berkebangsaan Argentina, Mario Gomez dan Marcos Gonzales.

Pelatih fisik Skuad Pesut Etam, Marcos Gonzales mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Maradona. Baginya, Maradona merupakan sosok yang tak hanya berpengaruh di dunia sepakbola saja, tetapi juga bagi negaranya.

"Saya sangat sangat sedih. Maradona di negara saya adalah orang yang sangat populer. Dia adalah salah satu pemain terbaik di sejarah sepakbola. Orang yang rendah hati dan membuat semua orang bahagia. Dia membuat seluruh dunia tau negara saya. Maradona adalah 'bendera' kami," ucap Marcos.

Kesedihan pun juga turut dirasakan oleh Kepala Pelatih Mario Gomez. Ia menuturkan bahwa semua orang di negaranya sangat kehilanganan. Bahkan, Presiden Argentina, Alberto Fernandes menetapkan masa berkabung selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan.

"Semua orang di Argentina sangat sedih atas kematian Maradona. Dan pemerintah memberlakukan tiga hari masa berkabung untuk menghormatinya," ucap Gomez.

Sosok Maradona bagi Gomez sangatlah spesial. Gomez bercerita bahwa ia pernah bertanding menghadapi sang legenda yang saat itu membela Boca Junior pada saat ia masih menjadi pemain bola di Ferro Carrilo Oeste. Momen tersebut pun menjadi kenangan yang tak akan terlupakan oleh Mario Gomez.

"Saya pernah bermain melawan dia di tahun 1981. Pada saat itu dia bermain di Boca dan saya di Ferro Carrilo Oeste. Kami bertemu dua kali. Saya tak bisa mendeskripsikan kata-kata untuk dia. Dia sangat luar biasa dan hebat. Saya selalu berkata bahwa dengan Maradona, Boca bermain dengan 12 pemain. Kalian paham kan maksudnya? Maradona semasa hidupnya terbaik menurut saya," kenang Gomez.