
Dikejar Sejak Divisi Utama Bos PBFC Ditawari Jadi Manajer PON Kaltim
Jelang keikutsertaan tim sepak bola PON Kaltim pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, Presiden Klub Pusamania Borneo FC (PBFC) Nabil Husein Said Amin mengaku mendapat tawaran untuk menjadi manajer tim sepak bola kebanggaan masyarakat Benua Etam tersebut.
Tawaran tersebut diutarakannya sudah sejak lama, bahkan saat PBFC masih berlaga di kompetisi Divisi Utama 2014 silam.
Diterangkannya, dirinya sangat bangga bisa mendapat amanat tersebut. Terlebih, keinginan mempertahankan Kaltim sebagai kampiun cabang olahraga sepak bola nasional, menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik klub profesional termuda di Indonesia itu.
"Terus terang saya merasa bangga mendapat tawaran ini, saya juga merasa tertantang dengan target mempertahankan medali emas di PON Jabar nanti," katanya.
Namun, disisi lain, Nabil Husein harus membagi fokusnya jika mengiyakan menjadi manajer tim sepak bola PON Kaltim. Maklum, sebagai petinggi klub PBFC, Nabil punya tanggung jawab menjaga timnya agar tetap eksis.
Namun, kansnya menerima tawaran sebagai manajer PON Kaltim kembali mengapung, setelah langkah klub bentukkanya terhenti pada babak 8 besar turnamen Piala Presiden 2015.
"Saat saya ditawari lagi sama om Yunus Nusi (Ketua ASPROV PSSI Kaltim) Saya tidak bilang tidak dan juga belum bisa mengiyakan, karena sekarang masih saya pikirkan matang-matang. Tapi saya sampaikan, jika nanti ada sosok lain yang lebih tepat sebagai manajer PON Kaltim, itu tidak masalah, saya tetap akan dukung," pungkasnya.
Tawaran tersebut diutarakannya sudah sejak lama, bahkan saat PBFC masih berlaga di kompetisi Divisi Utama 2014 silam.
Diterangkannya, dirinya sangat bangga bisa mendapat amanat tersebut. Terlebih, keinginan mempertahankan Kaltim sebagai kampiun cabang olahraga sepak bola nasional, menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik klub profesional termuda di Indonesia itu.
"Terus terang saya merasa bangga mendapat tawaran ini, saya juga merasa tertantang dengan target mempertahankan medali emas di PON Jabar nanti," katanya.
Namun, disisi lain, Nabil Husein harus membagi fokusnya jika mengiyakan menjadi manajer tim sepak bola PON Kaltim. Maklum, sebagai petinggi klub PBFC, Nabil punya tanggung jawab menjaga timnya agar tetap eksis.
Namun, kansnya menerima tawaran sebagai manajer PON Kaltim kembali mengapung, setelah langkah klub bentukkanya terhenti pada babak 8 besar turnamen Piala Presiden 2015.
"Saat saya ditawari lagi sama om Yunus Nusi (Ketua ASPROV PSSI Kaltim) Saya tidak bilang tidak dan juga belum bisa mengiyakan, karena sekarang masih saya pikirkan matang-matang. Tapi saya sampaikan, jika nanti ada sosok lain yang lebih tepat sebagai manajer PON Kaltim, itu tidak masalah, saya tetap akan dukung," pungkasnya.