
Dilempar Batu dan Dicoret PBFC II Diintimidasi Oknum Pendukung Persib
Sambutan kurang hangat diperlihatkan segelintir oknum pendukung Persib Bandung saat Pusamania Borneo FC (PBFC) II menjajal lapangan sepakbola milik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Sabtu (4/3) sore.
Ya, dalam latihan sehari jelang leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 tersebut, puluhan oknum tak henti-hentinya melakukan intimidasi.
Umpatan mereka sematkan lebih banyak kepada pemain naturalisasi Diego Michiels. Menanggapi hal itu, beberapa pemain PBFC II yang awalnya memilih tak merespon akhirnya terpancing.
Merekapun serentak membentengi Diego Michiels dari serangan, hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu oknum suporter Persib yang hanya berjarak puluhan meter itu masuk ke lapangan. "Ini Diego," balas Tamsil Sijaya. Selepas itu, Zulvin Zamrun juga melakukan hal yang sama. "Aku Diego, semua disini Diego," sahutnya.
Tak hanya itu, selepas latihan bis yang membawa mereka ke hotel tempat menginap juga mendapat serangan, kali ini dengan lemparan batu. Beruntung, batu tersebut tak mengenai kaca jendela, dan hanya mengenai badan bis. Atas insiden ini, sejumlah aparat kepolisian setempat bergerak cepat, pada malam harinya mereka mendatangi hotel dimana PBFC menginap dan berjanji akan menindak lanjuti terkait teror sehari sebelum pertandingan tersebut.
Atas kejadian ini, kubu Pusamania Borneo FC (PBFC) melalui manajer tim Farid Abubakar menyanyangkan sikap oknum pendukung Persib Bandung tersebut. Farid mencontohkan selama Persib Bandung berada di Samarinda pada leg pertama lalu, pihaknya berusaha sebaik mungkin memberikan sambutan. Nyaris tak ada gangguan berarti yang dirasakan Maung Bandung.
"Memang di dunia maya lagi tegang, tapi kenyataan Persib kami layani secara baik-baik di Samarinda, tidak ada intimidasi kepada tim mereka. Kami menyanyangkan kejadian ini, kami kurang paham motifnya apa," terangnya.
Sementara itu, meski diintimidasi penggawa Pesut Etam tetap dalam kepercayaan tinggi. Mereka tampak enjoy melahap menu latihan yang diberikan. Bahkan optimistis tinggi tersebut mereka perlihatkan dalam perjalanan pulang ke hotel. "Final, final, final," teriak mereka.
Disisi lain, Presiden PBFC, Nabil Husein Said Amin mengatakan menyerahkan kasus teror ini kepada PSSI sebagai penyelenggara Piala Presiden. Selain itu, dirinya meminta para penggawa Pesut Etam tetap fokus untuk meraih tiket ke final. "Buat PBFC II, tetap fokus konsentrasi. Ingat niat kalian datang untuk bertanding. Semoga Allah membalasnya dengan hasil positif," pungkasnya.
Ya, dalam latihan sehari jelang leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 tersebut, puluhan oknum tak henti-hentinya melakukan intimidasi.
Umpatan mereka sematkan lebih banyak kepada pemain naturalisasi Diego Michiels. Menanggapi hal itu, beberapa pemain PBFC II yang awalnya memilih tak merespon akhirnya terpancing.
Merekapun serentak membentengi Diego Michiels dari serangan, hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu oknum suporter Persib yang hanya berjarak puluhan meter itu masuk ke lapangan. "Ini Diego," balas Tamsil Sijaya. Selepas itu, Zulvin Zamrun juga melakukan hal yang sama. "Aku Diego, semua disini Diego," sahutnya.
Tak hanya itu, selepas latihan bis yang membawa mereka ke hotel tempat menginap juga mendapat serangan, kali ini dengan lemparan batu. Beruntung, batu tersebut tak mengenai kaca jendela, dan hanya mengenai badan bis. Atas insiden ini, sejumlah aparat kepolisian setempat bergerak cepat, pada malam harinya mereka mendatangi hotel dimana PBFC menginap dan berjanji akan menindak lanjuti terkait teror sehari sebelum pertandingan tersebut.
Atas kejadian ini, kubu Pusamania Borneo FC (PBFC) melalui manajer tim Farid Abubakar menyanyangkan sikap oknum pendukung Persib Bandung tersebut. Farid mencontohkan selama Persib Bandung berada di Samarinda pada leg pertama lalu, pihaknya berusaha sebaik mungkin memberikan sambutan. Nyaris tak ada gangguan berarti yang dirasakan Maung Bandung.
"Memang di dunia maya lagi tegang, tapi kenyataan Persib kami layani secara baik-baik di Samarinda, tidak ada intimidasi kepada tim mereka. Kami menyanyangkan kejadian ini, kami kurang paham motifnya apa," terangnya.
Sementara itu, meski diintimidasi penggawa Pesut Etam tetap dalam kepercayaan tinggi. Mereka tampak enjoy melahap menu latihan yang diberikan. Bahkan optimistis tinggi tersebut mereka perlihatkan dalam perjalanan pulang ke hotel. "Final, final, final," teriak mereka.
Disisi lain, Presiden PBFC, Nabil Husein Said Amin mengatakan menyerahkan kasus teror ini kepada PSSI sebagai penyelenggara Piala Presiden. Selain itu, dirinya meminta para penggawa Pesut Etam tetap fokus untuk meraih tiket ke final. "Buat PBFC II, tetap fokus konsentrasi. Ingat niat kalian datang untuk bertanding. Semoga Allah membalasnya dengan hasil positif," pungkasnya.