
Ditengah Jadwal Padat Borneo FC Berusaha Tetap Percaya Diri
Perjalanan panjang kembali dilalui skuad Borneo FC, kali ini dari Padang menuju Surabaya. Ya, dua laga memang harus dilalui Yamashita dan kawan-kawan di kandang lawan. Sabtu kemarin, total 7 jam lamanya perjalanan yang dilalui skuad Pesut Etam, dan pada sore harinya tetap berlatih sore harinya.
Harus bangun pada pukul 04.00 WIB, untuk mengejar penerbangan pertama. Para punggawa Borneo FC harus menahan kantuk di Bandara Minang Kabau dan mesti transit terlebih dahulu di Jakarta. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.00 WIB, penerbangan ke Surabaya tertunda 30 menit dan baru terbang pada pukul 09.30 WIB.
Tiba di hotel pukul 12.00 WIB, pemain langsung diminta istirahat oleh asisten pelatih Ahmad Amiruddin dan akan kembali berlatih pukul 16.00 WIB. Hanya memakai lapangan futsal sebagai tempat latihan, hal ini adalah bentuk pengembalian kondisi saja.
Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan mengatakan, dirinya memang memberi libur kepada pemainnya usai bertanding. Karena pada Jumat (1/9) lalu sudah mendapat jatah libur, maka kemarin adalah jadwal berlatih kembali. "Tapi kali ini hanya conditioning saja. Biar kondisi pemain bisa kembali fit untuk berlaga, dan kita harus tetap optimis ditengah padatnya jadwal," ujar Iwan.
Ia memang meminta pelatih fisik Vladimir Krunic lebih banyak mengambil peran. Tapi ia meminta agar peregangan otot tubuh bisa dikembalikan pada sore kemarin. "Sebab syaraf halus otot usai bertanding harus bisa dikembalikan lagi, salah satunya dengan latihan conditioning ini," beber mantan pelatih Persebaya ini.
Selain itu ia juga meminta kepada Krunic untuk menambah kekuatan pemainnya. Sebab jarak laga yang pendek perlu ada fisik yang prima, salah satunya dengan menambah kekuatan otot. "Nantinya saat berlaga kondisi pemain benar-benar kembali siap," tuturnya.
Sementara itu, meski bermain di Gresik tim memilih untuk bermarkas di Surabaya. Hal ini untuk memudahkan berbagai macam akses, seperti lapangan latihan dan tempat fitnes. "Ya kami sengaja bermarkas di Surabaya agar mudah mencari keperluan," sebut Ridhotya Warman, Sekretaris Tim Borneo FC .
Harus bangun pada pukul 04.00 WIB, untuk mengejar penerbangan pertama. Para punggawa Borneo FC harus menahan kantuk di Bandara Minang Kabau dan mesti transit terlebih dahulu di Jakarta. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.00 WIB, penerbangan ke Surabaya tertunda 30 menit dan baru terbang pada pukul 09.30 WIB.
Tiba di hotel pukul 12.00 WIB, pemain langsung diminta istirahat oleh asisten pelatih Ahmad Amiruddin dan akan kembali berlatih pukul 16.00 WIB. Hanya memakai lapangan futsal sebagai tempat latihan, hal ini adalah bentuk pengembalian kondisi saja.
Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan mengatakan, dirinya memang memberi libur kepada pemainnya usai bertanding. Karena pada Jumat (1/9) lalu sudah mendapat jatah libur, maka kemarin adalah jadwal berlatih kembali. "Tapi kali ini hanya conditioning saja. Biar kondisi pemain bisa kembali fit untuk berlaga, dan kita harus tetap optimis ditengah padatnya jadwal," ujar Iwan.
Ia memang meminta pelatih fisik Vladimir Krunic lebih banyak mengambil peran. Tapi ia meminta agar peregangan otot tubuh bisa dikembalikan pada sore kemarin. "Sebab syaraf halus otot usai bertanding harus bisa dikembalikan lagi, salah satunya dengan latihan conditioning ini," beber mantan pelatih Persebaya ini.
Selain itu ia juga meminta kepada Krunic untuk menambah kekuatan pemainnya. Sebab jarak laga yang pendek perlu ada fisik yang prima, salah satunya dengan menambah kekuatan otot. "Nantinya saat berlaga kondisi pemain benar-benar kembali siap," tuturnya.
Sementara itu, meski bermain di Gresik tim memilih untuk bermarkas di Surabaya. Hal ini untuk memudahkan berbagai macam akses, seperti lapangan latihan dan tempat fitnes. "Ya kami sengaja bermarkas di Surabaya agar mudah mencari keperluan," sebut Ridhotya Warman, Sekretaris Tim Borneo FC .