
Dragan Djukanovic: Saya Cinta Kota Ini Keramahan Warga Samarinda Bikin Pelatih PBFC Betah
Libur lebaran Idul Fitri yang diberikan manajemen kepada pemain Pusamania Borneo FC (PBFC), membuat penggawa Pesut Etam memilih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Namun, tidak bagi pelatih Dragan Djukanovic. Eks pemain timnas Yugoslavia itu memilih untuk tetap bersantai di Samarinda. Ya, pelatih yang namanya baru saja melambung setelah meraih tiga kemenangan beruntun di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 itu, mengaku betah berada di Kota Tepian.
Selain betah, pelatih 47 tahun itu mengaku baru saja pulang ke negara asalnya, Montenegro, sebelum memasuki Ramadan beberapa waktu lalu. Ia memutuskan untuk bertahan di Samarinda sembari menunggu penggawanya menjalani masa libur Lebaran.
"Saya tidak seperti orang asing di kota ini, semuanya selalu tersenyum kepada saya. Ini kota yang luar biasa, saya sangat mencintainya," katanya.
Dragan mengaku telah jatuh cinta dengan Samarinda. Meski baru tiga bulan menangani Pesut Etam, ia tak ragu menyebut Samarinda sebagai rumah kedua baginya. Keramahan warga Kota Tepian menjadi alasan ia merasa nyaman berada di ibu kota Kaltim ini.
Saat ia merasa jenuh berada di kediamannya di salah satu vila ternama di Samarinda, ia kerap berkunjung ke kedai kopi yang berlokasi di mal. Ia mengatakan sering menghabiskan waktu untuk sekadar minum kopi. "Waktu yang tepat untuk bersantai adalah sambil duduk dan minum kopi," ujar Dragan.
Namun, tidak bagi pelatih Dragan Djukanovic. Eks pemain timnas Yugoslavia itu memilih untuk tetap bersantai di Samarinda. Ya, pelatih yang namanya baru saja melambung setelah meraih tiga kemenangan beruntun di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 itu, mengaku betah berada di Kota Tepian.
Selain betah, pelatih 47 tahun itu mengaku baru saja pulang ke negara asalnya, Montenegro, sebelum memasuki Ramadan beberapa waktu lalu. Ia memutuskan untuk bertahan di Samarinda sembari menunggu penggawanya menjalani masa libur Lebaran.
"Saya tidak seperti orang asing di kota ini, semuanya selalu tersenyum kepada saya. Ini kota yang luar biasa, saya sangat mencintainya," katanya.
Dragan mengaku telah jatuh cinta dengan Samarinda. Meski baru tiga bulan menangani Pesut Etam, ia tak ragu menyebut Samarinda sebagai rumah kedua baginya. Keramahan warga Kota Tepian menjadi alasan ia merasa nyaman berada di ibu kota Kaltim ini.
Saat ia merasa jenuh berada di kediamannya di salah satu vila ternama di Samarinda, ia kerap berkunjung ke kedai kopi yang berlokasi di mal. Ia mengatakan sering menghabiskan waktu untuk sekadar minum kopi. "Waktu yang tepat untuk bersantai adalah sambil duduk dan minum kopi," ujar Dragan.